kereta api

Sebuah kereta api melaju di tengah musim salju yang dingin. Saat berhenti sejenak, seorang bapak iseng keluar dari pintu kereta api.

Tanpa disangka, ada angin yang meniup sehingga topinya terjatuh jauh dari kereta. Dengan sigap, ia berlari mengejar. Akhirnya, ia berhasil memungut topinya.

Tiba-tiba mesin kereta berbunyi dan kereta pun mulai bergerak. Dengan susah payah, ia berusaha berteriak dan berlari. Namun, salju yang tebal membuatnya tidak bisa berlari kencang. Akhirnya, ia ditinggal oleh kereta sendirian di tengah perjalanan yang dingin itu.

Ia mengeluh tentang nasibnya yang sial, ia terus memaki hingga menangis. Meratapi nasib yang malang. Sudah ditinggal kereta, kopernya juga hilang. Betul-betul kesal, jengkel dan marah.

Singkat kata, setelah berjalan berjam-jam, akhirnya ia tiba di salah satu rumah penduduk dan menumpang nginap disana.

Keesokan harinya, ia mendengar berita sebuah kereta api malam tergelincir ke jurang. Semua penumpang di kereta itu tewas. Eitz, tentu saja tidak semuanya. Karena si bapak ini termasuk yang selamat!

Masalah, kesulitan ataupun petaka, kadang bisa terjadi dalam kehidupan kita. Ada yang sepenuhnya karena kesalahan kita. Namun, ada yang justru terjadi atas ijin dari Allah. Sebuah pembelajaran dan hikmah justru akan kita peroleh setelah melewatinya.

Janganlah mengeluh, marah, kesal dan jengkel dengan apa yang terjadi sebelum kamu tahu apa makna di balik masalah dan kesulitan itu.

Kadang hikmah di balik kesulitan baru kita pahami setelah melewati waktu yang lama. Karena itu, Jangan mengeluh dulu ketika ada hal yang tidak seperti harapanmu.

"Ketika MASALAH terjadi dalam hidupmu. INGATLAH ada HARTA tersembunyi buatmu!"

RENCANA kita boleh INDAH, tapi rencana TUHAN-lah yang TERINDAH...

HIDUP kita mungkin baik-baik saja, tapi hidup BERSAMA-NYA lebih SEMPURNA...

PEKERJAAN kita mungkin MENJANJIKAN, tapi BERKAT-NYA-lah yang menjadikan KAYA...

KEKUATAN tangan kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang HEBAT, tapi hanya BERSAMA TUHAN, kita menjadi LUAR BIASA...

Sebab Tuhan bukan hanya MENCUKUPI apa yang kita perlukan, tapi Ia memberi dengan BERKELIMPAHAN.

Kita + TUHAN =  LUAR BIASA!

Morning is a perfect
"Time.
"Pray"
"Care"
"Smile"
"Relax"
And "to Give thanks to God for the New Day."


Always eager to achieve happiness in life together in peace

Hadi Poernomo

Aku Percaya, Aku Beruntung..tung..tung !

Hampir disetiap pertemuan dengan seseorang yang ku anggap telah sukses, selalu saja ada godaaan untuk melontarkan pertanyaan berikut : "Tips nya apa nih Pak supaya sukses seperti Bapak ?" Hampir dapat dipastikan jawaban yang selalu saya terima adalah : "Bekerja keras."

Sebagian orang tentu sependapat dengan ku, bahwa jawaban itu klise dan standard banget. Celakanya, walaupun berulang kali menerima jawaban yang itu-itu saja, rupanya aku tidak pernah kapok. Hingga suatu saat, dalam sebuah kesempatan aneh, aku berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan seorang sahabat yang notabene ada pengusaha yang sangat sukses. Tetapi lucunya ketika pertanyaan serupa aku lontarkan, agak mengejutkan karena jawaban yang kuperoleh sangat berbeda.

Menurut nya seorang yang berada pada golongan kaya, menengah atau miskin dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut.

80% hoki, 20% kerja keras adalah ciri orang kaya

50% hoki, 50% kerja keras adalah ciri orang menengah

20% hoki, 80% kerja keras adalah ciri orang miskin


Kita mulai dari bawah keatas.

Jadi rumusan itu dapat diartikan begini, jika kerja keras Anda itu 80% tetapi hanya menghasilkan sedikit, itu berarti hoki(baca : keberuntungan) Anda hanyalah 20% dan Anda sudah pasti berada pada lapisan 'orang miskin'.

Nah jika, kerja dan hasil Anda sebading, dalam artian 50% kerja, 50% hoki, dapat dipastikan Anda berada pada lapisan kedua, alias kelas menengah.

Hal yang sama berlaku pada lapisan teratas atau golongan orang kaya. Anda akan segera berangkat kearah kaya, jika hoki Anda 80%, sehingga hanya dibutuhkan kerja keras sebanyak 20%.

Pertama kali ketika mendengar formula itu aku pribadi spontan membantah nya : "Kok bisa ?" Apalagi jika mendengar kata 'hoki' serta merta pikiranku terarah pada sesuatu yang bersifat 'bawaan' atau 'anugerah' atau 'dari sononya' alias nggak bisa dipaksain. Wong udah nggak hoki gitu loh…kira-kira demikian.

Sedari dulu memang aku agak alergi dengan satu kata itu. Tetapi jujur aku tidak punya nyali untuk berdebat dengan 'orang kaya raya' yang sekarang duduk di depan hidungku ini. Dia tidak hanya punya teori, tapi juga bukti. Ngedumel dalam hati adalah pelampisan terbaik disaat-saat seperti ini. Namun syukurlah, menurut sahabat ku tersebut, hoki itu bisa diciptakan. Bisa direkayasa. Oh ya ? Sure !

Langkah pertama, ketahui dulu apa sih yang mengundang keberuntungan itu.

Langkah kedua, berubah.

Langkah ketiga, membiasakannya.


Mendidik diri untuk terbiasa menerapkan hal itu hingga environment hoki itu terekam di alam bawah sadar kita dan pada saat diperlukan …jreeeeeeng!!!…otomatis nongol kepermukaan.

Orang kaya raya itu kemudian memberikan contoh yang sangat sederhana. Naik sepeda. Waktu baru belajar, minta ampun susahnya, babak belur, benjut dan sebagainya itu sudah biasa. Pernah bertemu orang yang baru belajar naik sepeda yang tidak pernah jatuh ? Rasanya tidak pernah. Tetapi segalanya menjadi berbeda, ketika kita sudah menguasai sepeda itu. Kini pertanyaanya adalah pernah bertemu orang yang telah mahir bersepeda dan berpikir keras setiap ingin mengayuh pedal nya ? Jawabannya persis sama. Rasanya tidak pernah.

Demikianlah juga dengan kebiasaan-kebiasaan yang 'berkuasa' untuk mengundang hoki. Lagi-lagi menurut sahabat ku itu, ia menganjurkan untuk senantiasa berlatih hingga ketrampilan mengundang hoki itu sungguh-sungguh terekam dan menjadi kebiasaan yang mendarah daging di alam bawah sadar kita. Ditanggung kerja keras Anda tersisa hanya 20%, karena yang 80% sudah di handle oleh binatang bernama 'hoki'.

Bicara soal hoki, tiba-tiba saja aku teringat sebuah quote milik Thomas Lanier Williams III atau yang lebih dikenal dengan nama Tennessee Williams. Penulis sandiwara kelas dunia yang sangat tersohor disekitar tahun 1930-1983 dan telah banyak menerima penghargaan. Beliau sempat sedikit berceloteh tentang hoki. "Luck is believing you're lucky."

Ini good news bagi ku. Karena menurut ku, kalimat ini dapat dijadikan starting point yang cukup bagus untuk mulai menarik hoki kepangkuan kita. Untuk mengundang hoki datang, sangat simple : mempercayai bahwa kita beruntung.

Satu hal lagi, ijinkan aku sedikit mengutip sebuah kalimat dari seorang yang paling bijaksana yang pernah hidup didunia ini, Raja Solaiman, namanya, dalam sebuah syair beliau pernah menulis : "Percuma saja bekerja keras mencari nafkah, bangun pagi-pagi dan tidur larut malam; sebab TUHAN menyediakannya bagi mereka yang dikasihi-Nya, sementara mereka sedang tidur. "

Menggelitik memang. Apakah segalanya ini terlalu disederhanakan ? Ataukah memang demikian sederhana, hanya saja karena campur tangan kita ini, manusia-manusia yang sering menganggap dirinya begitu pandai, akhirnya malah merumitkan segala yang sesuatu.

Yang sebenarnya sederhana, jadi ribet..hehehehe !! (*)



by Made Teddy Artiana

RASISME

 
TITIK-BALIK KEEMASAN

"BIJAKLAH BERSIKAP"

Alkisah dalam sebuah perjalanan Penerbangan..

Seorang wanita kulit putih Afrika Selatan berusia sekitar 50 tahunan duduk di samping seorang pria berkulit hitam.

Hal ini agaknya mengganggu wanita ini sehingga dia memanggil pramugari.

"Nyonya, ada masalah apa?", tanya pramugari.

"Anda tidak melihat apa yang terjadi?" tanya wanita Afrika Selatan itu.

"Anda menempatkan saya di samping pria berkulit hitam, saya keberatan duduk di samping orang yang tergolong menjijikan seperti itu.
Berikan saya kursi pengganti!!"

"Tolong tenang dulu," jawab sang pramugari.

"Hampir semua kursi dalam pesawat ini telah terisi, akan saya lihat dulu kalau2 masih ada kursi yang kosong"

Pramugari itu pun berlalu dan kembali lagi bbrpa menit kemudian,

"Nyonya, seperti yang telah saya perkirakan, tidak ada lagi kursi kosong di kelas ekonomi,

saya sudah berbicara dgn kapten dan dia bilang kalau masih ada satu kursi kosong di kelas bisnis, dan
juga ada satu kursi kosong di kelas utama "

Sebelum wanita itu berkata apa-apa, pramugari itu pun melanjutkan kata-katanya:

"Perusahaan kami biasanya tidak memperbolehkan penumpang dari kelas ekonomi untuk duduk di kelas utama. Namun, dalam situasi semacam ini, kapten merasa bahwa akan sangat memalukan membiarkan seorang penumpang duduk di samping penumpang lain yang begitu menjijikan."

Pramugari itu lalu berpaling kepada pria berkulit hitam itu, dan berkata,

"Karena itu Pak, jika Anda berkenan, silakan kemasi bawaan Anda, dan pindahlah ke bagian kelas utama..!!!"

Seketika itu juga, penumpang lain yang masih terkejut oleh apa yang baru saja terjadi, serentak berdiri dan memberi tepuk tangan penghormatan.. :)

-> Sebuah cara jitu untuk memerangi rasialisme baru saja ditunjukkan oleh sebuah Perusahaan Penerbangan dari Inggris..

Sebuah kisah nyata yg berlangsung dlm penerbangan antara. Johannesburg dan London..

Berhenti Mencoba

Suatu saat, seorang peneliti melakukan percobaan dengan ikan untuk mengetahui apakah hewan berdarah dingin tersebut bisa kehilangan kepercayaan.

Sebuah kotak yang tidak terlalu besar diisi air. Kemudian, ditengah kotak tersebut diberi pembatas sebuah kaca bening. Di salah satu sisi dimasukan ikan yang relatif besar dan sangat kelaparan. Sedangkan di sisi lainnya, dimasukan beberapa ekor ikan kecil yang cukup untuk dimakan oleh si ikan besar.

Melihat hadirnya ikan-ikan kecil yang biasa menjadi mangsanya itu, ikan besar langsung menjadi beringas. Dengan penuh semangat ia berenang ke arah ikan-ikan kecil berada. Apa yang terjadi? kita semua sudah dapat menduganya. Setiap kali Ikan besar berenang menghampiri mangsanya, setiap kali itu pula dia menabrak dinding kaca pembatas.

Rasa lapar yang amat sangat memaksanya untuk terus mencoba, sampai akhirnya dia menghentikan usahanya yang sia-sia tersebut. Dan... menyerahlah si Ikan besar.

Percobaan dilanjutkan, kali ini kaca pembatas yang ada di tengah-tengah kotak air tersebut diambil. Sekarang apa yang yang terjadi?

Ajaib! Dengan leluasa ikan-ikan kecil dapat berenang, bahkan sampai mendekati dan menyentuh sirip atau insang ikan besar yang tetap diam dan tak bergerak sedikitpun. Bisa saja sebenarnya si Ikan besar melahap Ikan-ikan kecil, tapi ia diam saja.

Ikan besar telah menyerah, pasrah dengan asumsi bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyantap mangsa walaupun sebenarnya dia mempunyai kesempatan.

Kisah ini ada persamaannya dengan kita saat menjalankan pekerjaan sehari-hari. Banyak orang yang mempunyai kesempatan, namun selalu berpikir bahwa rintangannya terlalu banyak dan tidak mungkin dapat teratasi.

Di sisi lain dia juga tidak berbuat apapun untuk mengatasinya sehingga menghasilkan sikap peduli amat (I don't care), sama seperti Ikan besar dalam cerita di atas yang akhirnya akhirnya menyerah, pasrah.

Manusia pesimistis, seperti si ikan besar, sering membiarkan kesempatan berlalu begitu saja. Banyak hal sebenarnya yang dapat anda lakukan agar pekerjaan menjadi lebih menarik, menantang dan memuaskan. Anda juga dapat menganalisa metode-metode atau teknik-teknik apa yang cocok untuk meningkatkan hasil kerja anda. Sejuta cara dapat kita coba dan lakukan terus untuk mencapai target kita. Jauh lebih memuaskan daripada sekedar mengkritik tanpa sedikitpun melakukan tindakan positif.


Penulis : Erwin Arianto,SE

Teladan George Washington - A True GLEM !

A GOOD Leader/ Manager is someone who GETTING THINGS DONE through other people, Not getting things done THROUGH OTHER PEOPLE !!


Dalam perang kemerdekaan Amerika Serikat, suatu hari satu batalyon pasukan US terjebak di sungai. Maka mereka memutuskan akan membuat jembatan darurat.

Maka si Sersan yang memimpin regu pembangunan jembatan segera memerintahkan para prajurit untuk bekerja keras. "Cepat! Cepat!" Kata si Sersan sambil berkacak pinggang di atas batu. Pekerjaan itu terhambat ketika sebuah balok kayu besar sulit untuk di angkat. Maka si Sersan semakin garang. Dia mengayunkan tongkat komandonya. Memukul para prajurit dan berteriak "Bodoh! Cepat!".

Tiba-tiba dari kejauhan sekelompok penunggang kuda mendekat. Menyapa sang Sersan dan bertanya : "Ada apa?" Maka Sersan itu menceritakan kesulitan mendorong dan menindahkan balok kayu besar itu.

Sang penunggang kuda segera turun dan bertanya : "Boleh saya membantu?". "Boleh" jawab sersan itu. Maka sekarang dengan tambahan beberapa tenaga dari sang penunggang kuda dan teman-temannya balok itu terangkat, dipindahkan dan dipasang pada tempatnya.

Sang sersan berterima kasih atas bantuan dari sang penunggang kuda. Maka jawab sang penunggang kuda : "Tidak masalah. Kalau butuh bantuan lagi hubungi saja saya ... nama saya GEORGE WASHINGTON, Komandan tertinggi pasukan kemerdekaan Amerika Serikat". Sersan itu terdiam.

KISAH PENJUAL IKAN

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan "Disini Jual Ikan Segar"

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya. "Mengapa kau tuliskan kata : "DISINI ?" Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DISINI , bukan "DISANA?"
"Benar juga!" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "DISINI" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya.
"Mengapa kau pakai kata "SEGAR ?", bukankah semua orang sudah tau kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"
"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN"

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya : "Mengapa kau tulis kata "JUAL?" Bukankah semua orang sudah tau kalau ikan ini untuk dijual, bukan di pamerkan?"
Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "JUAL" dan tinggalah tulisan "IKAN"

Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke empat, yang juga menanyakan tulisannya. "Mengapa kau tulis kata "IKAN?", bukankah semua orang sudah tau kalau ini Ikan bukan Daging?"
"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu di turunkannya papan pengumuman itu, sambil berguman, "sepertinya ada yang salah, tapi apa?" ..

***********

Teman, bila kita ingin memuaskan semua orang, maka yakinlah itu hal yang mustahil.... atau bahkan kita malah justru merugikan diri sendiri.

Sudah menjadi fitrah manusia untuk berbeda pendapat.
Jadi utamakan suara hatimu... biarlah orang lain berpendapat..., tapi saringlah, cerna kembali pendapat mereka... apakah sesuai dengan kata hati ?... jika tidak, maka tegaslah tuk mengatakan tidak atau maaf.
Always eager to achieve happiness in life together in peace


Hadi Poernomo

CUKUP SEBUTIR BERAS UNTUK MEMBANGKITKAN CINA

Cina yang sekarang muncul sebagai negara super power dahulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 1 milyar kala itu bukanbarang mudah bagi pemerintah Cina untuk mensejahterakan rakyatnya. Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat pun menjadi gantungan yaitu dari negara Uni Sovyet.

Alkisah suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Zedong pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Sovyet. Perselisihan begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Sovyet, "Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayar hutangnya."

Ucapan yang sangat menyinggung perasaan rakyat Cina itupun disampaikan Mao kepada rakyatnya dengan cara menyiarkannya lewat siaran radio, penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat Cina untuk bangkit dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorban.

Ajakan Mao kepada rakyatnya adalah menyisihkan 1 butir beras, ya, hanya 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 rumah tangga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras. Beras yang disisihkan dari 1 Milyar penduduk Cina tersebut, tidak dikorupsi tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap hari. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual. Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada Negara pemberi hutang, yang telah menghina mereka. Akhirnya Cina berhasil melunasi hutang mereka ke Sovyet dalam waktu yang sangat cepat.

Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme Cina untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato atau upacara di stadion besar.

Kiranya kisah di atas bisa dijadikan contoh bagi bangsa kita yang tengah terpuruk di antara bangsa-bangsa sekitarnya. Potensi manusia Indonesia yang demikian besar selama ini tidak menjadi kekuatan bahkan sebaliknya menjadi beban karena mereka tidak dipimpin oleh pemimpin yang tepat. Kita sering silau oleh hal-hal besar namun seringkali mengabaikan kekuatan dari hal kecil namun dilakukan dengan sepenuh hati. Sebutir padi sehari bisa membalik keadaan terhina menjadi terangkat. Maukah kita?

APAKAH KITA SUDAH LUPA AKAN BUDAYA GOTONG ROYONG BANGSA KITA,.???

Pepatah mengatakan "Orang Pintar Belajar dari Pengalaman" dan

"Orang Bijak Belajar dari Pengalaman Orang lain".

(Kisah di atas diceritakan langsung oleh seorang pengusaha Indonesia yang kerap kali berkunjung ke negara Cina).

Waktu terbaik

Waktu terbaik untuk menanam sebuah pohon adalah dua puluh tahun yang lalu. Waktu terbaik kedua, adalah mulai hari ini. (Chinese wisdom )

Pohon tumbuh dan besar setelah melewati waktu yang tidak sedikit. Pohon produktif dan berbatang kayu keras memerlukan waktu hingga puluhan tahun agar dapat tegak menjulang dengan rindang. Sehingga dapat menaungi pohon kecil lain atau manusia dan hewan yang memerlukannya. Akar yang menghujam dalam ke tanah dapat menahan air tanpa menimbulkan banjir, dahan dan daun yang diatas dapat memberi kesejukan bagi makhluk hidup lain dan jika diperlukan batangnya dapat menjadi tempat berlindung dalam bentuk rumah. Jika diibaratkan kebajikan yang ditanam di kehidupan ini, tak perlu menyesali hari tanpa kebajikan yang telah lewat. Tanamlah kebajikan mulai hari ini juga dan tiada henti di hari-hari mendatang.



Fikri C. Wardana

Kakak Seperti itu

 

Teman saya bernama Paul menerima sebuah mobil dari kakaknya sebagai hadiahnya. Pada suatu malam ketika Paul keluar dari kantornya, seorang anak miskin sedang berjalan mengelilingi mobil baru yang mengkilap, mengaguminya.

"Apakah ini mobilmu, Pak?" tanyanya.

Paul mengangguk. "Kakakku memberikannya sebagai hadiah Ulang Tahunku".

Anak itu kaget. "Maksudnya kakamu memberikan mobil itu dan kau tidak membayarnya?

Astaga, aku harap..." Dia ragu-ragu.

Tentu saja Paul tahu apa yang dia ucapkan. Dia akan berharap memiliki kakak seperti itu. Tetapi yang dikatakannya sangat mengejutkan Paul. "Aku harap", anak itu meneruskan, "aku bisa menjadi kakak seperti itu.

Paul memandang anak itu dengan heran, lalu menurutkan kata hatinya, Paul menambahkan, "Maukah kau menumpang mobilku?". "Oh ya aku mau."

Setelah perjalanan singkat, anak itu menoleh dan dengan mata bersinar, berkata, "Pak, maukah kau mengantarku kedepan rumahku?". Paul tersenyum kecil. Dia berpikir dia tahu apa keinginan anak itu. Dia ingin menunjuk kan bahwa dia dapat menumpang dalam sebuah mobil besar. Tetapi Paul salah lagi.

"Maukah kau berhenti ditangga itu?" tanyak anak itu. Dia berlari ketangga. Tidak lama kemudian, Paul mendengar dia kembali tapi dia tidak tergesa-gesa. Dia menggendong adik kecilnya yang pincang. Dia mendudukkannya di tangga bawah, lalu merangkulnya dan menunjuk mobil itu.

"Ini dia seperti yang kukatakan diatas. Kakaknya memberikannya untuk hadiah Ulang Tahunnya dan dia tidak membayar sesen pun. Dan suatu hari nanti aku akan memberikanmu sebuah mobil seperti itu...sehingga kau dapat melihat hal-hal yang indah di jendela seperti yang kuceritakan padamu.

Paul bangkit dan mengendong anak itu ke tempat duduk depan di mobilnya. Kakaknya duduk disebelahnya dan mereka bertiga mengalami perjalanan liburan yang mengesankan. Saat itu Paul belajar apa yang dimaksudkan, "Memberi lebih diberkati...".

 

MENUNGGANG HARIMAU

 
MENUNGGANG HARIMAU

Seorang pemuda dengan susah payah akhirnya berhasil mendaki hingga ke puncak gunung. Tatkala ia baru mau duduk menikmati jerih payahnya, ia dikagetkan oleh munculnya seekor harimau besar. Seketika ia melompat memanjat ke atas pohon untuk menyelamatkan diri. Namun saking tegang karena ketakutan, ia kehilangan kesimbangan, keplanting ke bawah, jatuh tepat di atas punggung harimau!

Harimau yang terkejut langsung berlari dengan kencang. Si pemuda yang tidak punya pilihan, memeluk erat-erat leher harimau!

Semua orang yang melihat harimau yang berlari kencang dengan pemuda di atas punggung, memuji habis: "Wah, hebat sekali pemuda itu!" Namun si pemuda justeru sedang ketakutan hingga mau pingsan. Ia begitu bingung, mau terus menunggang harimau, salah. Mau lompat turun salah juga.

Begitulah dengan kehidupan ini. Decak kagum di mata banyak orang boleh jadi adalah kekhawatiran dan kecemasan berkepanjangan dalam hidup Anda.

Dengan perjuangan susah payah, Anda meraih kekayaan, jabatan dan popularitas, namun setelah itu mulai muncul kekhawatiran, kecemasan bahkan ketakutan akan kehilangan semua yang telah Anda raih!

Di mata orang, hidup Anda penuh kebahagiaan dan kepuasan, namun di hati Anda, Anda merintih, namun tak ada yang memahami!

Pepatah: Jangan hanya melihat keindahan di luar, tapi pahamilah fakta yang ada di dalam…. Kadang indah di luar, pahit di dalam.

Always eager to achieve happiness in life together in peace


Hadi Poernomo

Harmoni yang merdu

 
Smart Touching The Human Wisdom‎​ (Peter MBA) :

Seorang tua yang tak berpendidikan untuk pertama kali mengunjungi anaknya di kota besar yang modern. Suatu ketika ia dibawa mengelilingi kota, ia mendengar suara yang bising yang membuat telinganya tidak nyaman, lalu ia mencari cari sumber kebisingan itu dan ternyata ia melihat anak anak yang sedang belajar bermain biola.

Sejak saat itu ia berharap untuk tidak mendengar suara benda yang mengerikan itu. Lalu ia pun pergi dan mendengar lagi suara tapi suara kali ini cukup indah didengar di telinganya, lalu ia mencari lagi sumber suara itu dan ternyata ada seorang maestro yang sedang memainkan sebuah biola, saat itu orang tua itupun sadar akan kekeliruannya, yang salah bukanlah biolanya tetapi orang yang memainkannya itulah yang memegang peranan. Seperti halnya Agama, ketika seseorang berbuat jahat, bukan agama yang dianut yangg salah tapi diri orang itulah yangg salah.

Esok harinya orang tua itu mendengar lagi suara merdu melebihi suara sang maestro dan ternyata itu adalah sebuah orkestra besar dengan bermacam-macam alat musik dengan orang-orang yang berbeda-beda yang memainkan sebuah simfoni yang indah....

Itulah Agama yang sebenarnya, semua bertujuan untuk menciptakan sebuah keindahan dalam hidup.

Marilah kita menjadi maestro cinta kasih di dalam agama masing-masing, saling menghargai, bermain dan belajar seperti halnya orkestra bersama-sama dengan penganut lain dalam menciptakan sebuah HARMONI yang merdu....



Liman

KESABARAN

 

Saya ini sulit bersabar.
Saya pemarah berat.
Kayaknya tidak mungkin bisa bersabar.
Bagaimana ini, Pak?

 Begini, seandainya Anda sedang duduk di warung, tiba-tiba ada orang menumpahkan kopi panas ke pangkuan Anda, apakah Anda marah & memukulnya?

Ya.


Akan bersabar?

Tidak!


Kalau dia datang dengan 18 rekannya yang berambut cepak alias bodyguard?!

Ya, saya terpaksa bersabar.


Jadi, kesabaran itu bukan sifat,
tapi keputusan.


Kesabaran bukanlah sifat,
tapi sebuah akibat.


Jika Anda sepenuhnya menyadari kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi yang ceroboh dan berlebihan dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apapun yang membuat Anda merasa marah.


Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itulah yang menjadikan Anda tampil sabar.


Sabar adalah biaya kebahagiaan.
Jika Anda ingin hidup berlimpah kebahagiaan, belajarlah bersabar, terutama dalam lingkungan keluarga & sekitar Anda.


Awasilah mulutku, ya TUHAN berjagalah pada pintu bibirku - Mazmur 141:3

Hari ini kita mau belajar agar setiap perkataan yang keluar adalah perkataan yang baik dan tidak melukai orang lain.

Biarlah perkataan kita dapat menjadi berkat baik bagi diri sendiri dan terutama bagi orang lain.


"Ayo mulai saat ini mulutmu bukan lagi harimaumu, tapi mulutmu adalah berkatmu"


Manusia yang hebat adalah manusia yang bisa megendalikan diri disaat dikuasai amarah, tenang di saat di permalukan, tersenyum di saat di remehkan, bersabar disaat menemui cobaan, dan bersyukur untuk semua yang di milikinya.

‎​
 Always eager to achieve happiness in life together in peace


Hadi Poernomo

Don't judge a book by its cover

Cerita ini diadopsi dan dimodifikasi dari Buku Stephen R. Covey. 'Seven Habits of Highly Effective People'.
Dalam suatu perjalanan, kereta api memperlambat lajunya dan berhenti di suatu stasiun.
Naiklah seorang ibu dengan 2 anaknya yang masih kecil-kecil ke dalam salah satu gerbong.

Penumpang sudah cukup padat. Beruntung sang ibu dan kedua anaknya bisa mendapatkan tempat duduk.

Awalnya kedua anak kecil itu duduk tenang.
Tak lama kemudian,
mereka mulai berlarian sambil berteriak-teriak.

Mereka juga naik ke tempat duduk,menarik bacaan para penumpang.
Keduanya membuat suasana jadi gaduh dan tidak nyaman.

Setelah cukup lama menahan diri, seorang bapak yang duduk di sebelah sang ibu menegur, "Kenapa anda membiarkan saja kedua anak anda membuat ribut dan mengganggu seisi gerbong?"

Seakan baru tersadar,
sang ibu menjawab perlahan, "Saya masih bingung bagaimana menjelaskan kepada mereka begitu kami sampai di RS untuk menjemput jenasah ayahnya."

Ternyata sang ibu mendapat pemberitahuan bahwa suaminya sudah menjadi jasad di RS karena meninggal dalam kecelakaan.
Dia sekarang dalam perjalanan dengan anak-anaknya ke RS.

Seketika si bapak yang bertanya terdiam. Segera dari mulut ke kuping tersebar informasi tersebut dan
semua penumpang yang tadinya merasa terganggu, berganti iba dan simpati.

Alih-alih marah kepada anak-anak yang gaduh dan ibunya yang terlihat cuek, sebagian penumpang malah mulai ikut bermain dan bercanda dengan kedua anak itu.

Setelah mengetahui lengkap/persis apa yang terjadi, reaksi penumpang berbalik 180 derajat.

Demikianlah dalam kehidupan. Mengetahui lengkap dibanding hanya sebagian, sangat mungkin membuat perbedaan respon seseorang terhadap suatu masalah/kejadian.

Di saat anda mau marah,
jika memungkinkan,
cobalah tahan sejenak dan cari tahu lebih banyak.
Dengan tambahan informasi, mungkin kemarahan anda jadi batal sehingga tidak muncul penyesalan kemudian.

Don't judge a book by its cover...
 

© Copyright Bersemangat Setiap Hari . All Rights Reserved.

Designed by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine

Blogger Template created by Deluxe Templates