Seorang petani datang ke kota dan bertanya pada seorang pemilik restoran apakah ia mau pesan sejuta kaki kodok?
Si pemilik restoran kaget dan bertanya begitu banyak kaki kodok?
Si petani jawab, “Ada sebuah kolam dekat rumah saya yang penuh dengan jutaan kodok. Mereka berkuak-kuak sepanjang malam dan buat saya hampir gila!”
Lalu, si pemilik restoran dan si petani sepakat bahwa si petani akan mengantar kodok-kodok tersebut ke restoran sebanyak 500 ekor tiap minggu.
Minggu pertama, si petani balik ke restoran dengan agak malu, membawa dua ekor kodok yang kurus kering.
Pemilik restoran berkata, “Loh.. Mana kodok-kodok lainnya?”
Si petani menjawab pelan dengan muka memerah, “Saya yang salah. Ternyata hanya ada dua ekor kodok saja di kolam. Namun buat suara yang begitu banyak di kepala saya!”
Lain kali, bila Anda dengar orang mengkritik atau menghinamu, ingatlah bahwa bisa jadi itu hanya suara dua kodok saja (no big deal).
Juga ingat bahwa masalah selalu tampak jauh lebih besar dalam kegelapan.
Pernahkah Anda berbaring di ranjang pada malam hari, tidak bisa tidur mencemaskan banyak hal seperti kuak-kuaknya jutaan kodok di kepala?
Lalu saat pagi tiba dan Anda dapat melihat dengan jelas dan dekat, anda akan heran ngapain ya saya pusing semalam?
Dua ekor kodok mengibaratkan masalah dari luar diri kita.
Jutaan kodok mengibaratkan pikiran monyet kita.
Malam gelap mengibaratkan pikiran kacau atau kebodohan batin.
Pagi terang mengibaratkan pikiran diam dan jelas melihat segalanya atau kebijaksanaan.
Hinaan dan pujian adalah sama. Bila ditanggapi, keduanya mampu mengacaukan pikiran.
0 comments:
Post a Comment