kereta api

Sebuah kereta api melaju di tengah musim salju yang dingin. Saat berhenti sejenak, seorang bapak iseng keluar dari pintu kereta api.

Tanpa disangka, ada angin yang meniup sehingga topinya terjatuh jauh dari kereta. Dengan sigap, ia berlari mengejar. Akhirnya, ia berhasil memungut topinya.

Tiba-tiba mesin kereta berbunyi dan kereta pun mulai bergerak. Dengan susah payah, ia berusaha berteriak dan berlari. Namun, salju yang tebal membuatnya tidak bisa berlari kencang. Akhirnya, ia ditinggal oleh kereta sendirian di tengah perjalanan yang dingin itu.

Ia mengeluh tentang nasibnya yang sial, ia terus memaki hingga menangis. Meratapi nasib yang malang. Sudah ditinggal kereta, kopernya juga hilang. Betul-betul kesal, jengkel dan marah.

Singkat kata, setelah berjalan berjam-jam, akhirnya ia tiba di salah satu rumah penduduk dan menumpang nginap disana.

Keesokan harinya, ia mendengar berita sebuah kereta api malam tergelincir ke jurang. Semua penumpang di kereta itu tewas. Eitz, tentu saja tidak semuanya. Karena si bapak ini termasuk yang selamat!

Masalah, kesulitan ataupun petaka, kadang bisa terjadi dalam kehidupan kita. Ada yang sepenuhnya karena kesalahan kita. Namun, ada yang justru terjadi atas ijin dari Allah. Sebuah pembelajaran dan hikmah justru akan kita peroleh setelah melewatinya.

Janganlah mengeluh, marah, kesal dan jengkel dengan apa yang terjadi sebelum kamu tahu apa makna di balik masalah dan kesulitan itu.

Kadang hikmah di balik kesulitan baru kita pahami setelah melewati waktu yang lama. Karena itu, Jangan mengeluh dulu ketika ada hal yang tidak seperti harapanmu.

"Ketika MASALAH terjadi dalam hidupmu. INGATLAH ada HARTA tersembunyi buatmu!"

RENCANA kita boleh INDAH, tapi rencana TUHAN-lah yang TERINDAH...

HIDUP kita mungkin baik-baik saja, tapi hidup BERSAMA-NYA lebih SEMPURNA...

PEKERJAAN kita mungkin MENJANJIKAN, tapi BERKAT-NYA-lah yang menjadikan KAYA...

KEKUATAN tangan kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang HEBAT, tapi hanya BERSAMA TUHAN, kita menjadi LUAR BIASA...

Sebab Tuhan bukan hanya MENCUKUPI apa yang kita perlukan, tapi Ia memberi dengan BERKELIMPAHAN.

Kita + TUHAN =  LUAR BIASA!

Morning is a perfect
"Time.
"Pray"
"Care"
"Smile"
"Relax"
And "to Give thanks to God for the New Day."


Always eager to achieve happiness in life together in peace

Hadi Poernomo

Aku Percaya, Aku Beruntung..tung..tung !

Hampir disetiap pertemuan dengan seseorang yang ku anggap telah sukses, selalu saja ada godaaan untuk melontarkan pertanyaan berikut : "Tips nya apa nih Pak supaya sukses seperti Bapak ?" Hampir dapat dipastikan jawaban yang selalu saya terima adalah : "Bekerja keras."

Sebagian orang tentu sependapat dengan ku, bahwa jawaban itu klise dan standard banget. Celakanya, walaupun berulang kali menerima jawaban yang itu-itu saja, rupanya aku tidak pernah kapok. Hingga suatu saat, dalam sebuah kesempatan aneh, aku berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan seorang sahabat yang notabene ada pengusaha yang sangat sukses. Tetapi lucunya ketika pertanyaan serupa aku lontarkan, agak mengejutkan karena jawaban yang kuperoleh sangat berbeda.

Menurut nya seorang yang berada pada golongan kaya, menengah atau miskin dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut.

80% hoki, 20% kerja keras adalah ciri orang kaya

50% hoki, 50% kerja keras adalah ciri orang menengah

20% hoki, 80% kerja keras adalah ciri orang miskin


Kita mulai dari bawah keatas.

Jadi rumusan itu dapat diartikan begini, jika kerja keras Anda itu 80% tetapi hanya menghasilkan sedikit, itu berarti hoki(baca : keberuntungan) Anda hanyalah 20% dan Anda sudah pasti berada pada lapisan 'orang miskin'.

Nah jika, kerja dan hasil Anda sebading, dalam artian 50% kerja, 50% hoki, dapat dipastikan Anda berada pada lapisan kedua, alias kelas menengah.

Hal yang sama berlaku pada lapisan teratas atau golongan orang kaya. Anda akan segera berangkat kearah kaya, jika hoki Anda 80%, sehingga hanya dibutuhkan kerja keras sebanyak 20%.

Pertama kali ketika mendengar formula itu aku pribadi spontan membantah nya : "Kok bisa ?" Apalagi jika mendengar kata 'hoki' serta merta pikiranku terarah pada sesuatu yang bersifat 'bawaan' atau 'anugerah' atau 'dari sononya' alias nggak bisa dipaksain. Wong udah nggak hoki gitu loh…kira-kira demikian.

Sedari dulu memang aku agak alergi dengan satu kata itu. Tetapi jujur aku tidak punya nyali untuk berdebat dengan 'orang kaya raya' yang sekarang duduk di depan hidungku ini. Dia tidak hanya punya teori, tapi juga bukti. Ngedumel dalam hati adalah pelampisan terbaik disaat-saat seperti ini. Namun syukurlah, menurut sahabat ku tersebut, hoki itu bisa diciptakan. Bisa direkayasa. Oh ya ? Sure !

Langkah pertama, ketahui dulu apa sih yang mengundang keberuntungan itu.

Langkah kedua, berubah.

Langkah ketiga, membiasakannya.


Mendidik diri untuk terbiasa menerapkan hal itu hingga environment hoki itu terekam di alam bawah sadar kita dan pada saat diperlukan …jreeeeeeng!!!…otomatis nongol kepermukaan.

Orang kaya raya itu kemudian memberikan contoh yang sangat sederhana. Naik sepeda. Waktu baru belajar, minta ampun susahnya, babak belur, benjut dan sebagainya itu sudah biasa. Pernah bertemu orang yang baru belajar naik sepeda yang tidak pernah jatuh ? Rasanya tidak pernah. Tetapi segalanya menjadi berbeda, ketika kita sudah menguasai sepeda itu. Kini pertanyaanya adalah pernah bertemu orang yang telah mahir bersepeda dan berpikir keras setiap ingin mengayuh pedal nya ? Jawabannya persis sama. Rasanya tidak pernah.

Demikianlah juga dengan kebiasaan-kebiasaan yang 'berkuasa' untuk mengundang hoki. Lagi-lagi menurut sahabat ku itu, ia menganjurkan untuk senantiasa berlatih hingga ketrampilan mengundang hoki itu sungguh-sungguh terekam dan menjadi kebiasaan yang mendarah daging di alam bawah sadar kita. Ditanggung kerja keras Anda tersisa hanya 20%, karena yang 80% sudah di handle oleh binatang bernama 'hoki'.

Bicara soal hoki, tiba-tiba saja aku teringat sebuah quote milik Thomas Lanier Williams III atau yang lebih dikenal dengan nama Tennessee Williams. Penulis sandiwara kelas dunia yang sangat tersohor disekitar tahun 1930-1983 dan telah banyak menerima penghargaan. Beliau sempat sedikit berceloteh tentang hoki. "Luck is believing you're lucky."

Ini good news bagi ku. Karena menurut ku, kalimat ini dapat dijadikan starting point yang cukup bagus untuk mulai menarik hoki kepangkuan kita. Untuk mengundang hoki datang, sangat simple : mempercayai bahwa kita beruntung.

Satu hal lagi, ijinkan aku sedikit mengutip sebuah kalimat dari seorang yang paling bijaksana yang pernah hidup didunia ini, Raja Solaiman, namanya, dalam sebuah syair beliau pernah menulis : "Percuma saja bekerja keras mencari nafkah, bangun pagi-pagi dan tidur larut malam; sebab TUHAN menyediakannya bagi mereka yang dikasihi-Nya, sementara mereka sedang tidur. "

Menggelitik memang. Apakah segalanya ini terlalu disederhanakan ? Ataukah memang demikian sederhana, hanya saja karena campur tangan kita ini, manusia-manusia yang sering menganggap dirinya begitu pandai, akhirnya malah merumitkan segala yang sesuatu.

Yang sebenarnya sederhana, jadi ribet..hehehehe !! (*)



by Made Teddy Artiana

RASISME

 
TITIK-BALIK KEEMASAN

"BIJAKLAH BERSIKAP"

Alkisah dalam sebuah perjalanan Penerbangan..

Seorang wanita kulit putih Afrika Selatan berusia sekitar 50 tahunan duduk di samping seorang pria berkulit hitam.

Hal ini agaknya mengganggu wanita ini sehingga dia memanggil pramugari.

"Nyonya, ada masalah apa?", tanya pramugari.

"Anda tidak melihat apa yang terjadi?" tanya wanita Afrika Selatan itu.

"Anda menempatkan saya di samping pria berkulit hitam, saya keberatan duduk di samping orang yang tergolong menjijikan seperti itu.
Berikan saya kursi pengganti!!"

"Tolong tenang dulu," jawab sang pramugari.

"Hampir semua kursi dalam pesawat ini telah terisi, akan saya lihat dulu kalau2 masih ada kursi yang kosong"

Pramugari itu pun berlalu dan kembali lagi bbrpa menit kemudian,

"Nyonya, seperti yang telah saya perkirakan, tidak ada lagi kursi kosong di kelas ekonomi,

saya sudah berbicara dgn kapten dan dia bilang kalau masih ada satu kursi kosong di kelas bisnis, dan
juga ada satu kursi kosong di kelas utama "

Sebelum wanita itu berkata apa-apa, pramugari itu pun melanjutkan kata-katanya:

"Perusahaan kami biasanya tidak memperbolehkan penumpang dari kelas ekonomi untuk duduk di kelas utama. Namun, dalam situasi semacam ini, kapten merasa bahwa akan sangat memalukan membiarkan seorang penumpang duduk di samping penumpang lain yang begitu menjijikan."

Pramugari itu lalu berpaling kepada pria berkulit hitam itu, dan berkata,

"Karena itu Pak, jika Anda berkenan, silakan kemasi bawaan Anda, dan pindahlah ke bagian kelas utama..!!!"

Seketika itu juga, penumpang lain yang masih terkejut oleh apa yang baru saja terjadi, serentak berdiri dan memberi tepuk tangan penghormatan.. :)

-> Sebuah cara jitu untuk memerangi rasialisme baru saja ditunjukkan oleh sebuah Perusahaan Penerbangan dari Inggris..

Sebuah kisah nyata yg berlangsung dlm penerbangan antara. Johannesburg dan London..

Berhenti Mencoba

Suatu saat, seorang peneliti melakukan percobaan dengan ikan untuk mengetahui apakah hewan berdarah dingin tersebut bisa kehilangan kepercayaan.

Sebuah kotak yang tidak terlalu besar diisi air. Kemudian, ditengah kotak tersebut diberi pembatas sebuah kaca bening. Di salah satu sisi dimasukan ikan yang relatif besar dan sangat kelaparan. Sedangkan di sisi lainnya, dimasukan beberapa ekor ikan kecil yang cukup untuk dimakan oleh si ikan besar.

Melihat hadirnya ikan-ikan kecil yang biasa menjadi mangsanya itu, ikan besar langsung menjadi beringas. Dengan penuh semangat ia berenang ke arah ikan-ikan kecil berada. Apa yang terjadi? kita semua sudah dapat menduganya. Setiap kali Ikan besar berenang menghampiri mangsanya, setiap kali itu pula dia menabrak dinding kaca pembatas.

Rasa lapar yang amat sangat memaksanya untuk terus mencoba, sampai akhirnya dia menghentikan usahanya yang sia-sia tersebut. Dan... menyerahlah si Ikan besar.

Percobaan dilanjutkan, kali ini kaca pembatas yang ada di tengah-tengah kotak air tersebut diambil. Sekarang apa yang yang terjadi?

Ajaib! Dengan leluasa ikan-ikan kecil dapat berenang, bahkan sampai mendekati dan menyentuh sirip atau insang ikan besar yang tetap diam dan tak bergerak sedikitpun. Bisa saja sebenarnya si Ikan besar melahap Ikan-ikan kecil, tapi ia diam saja.

Ikan besar telah menyerah, pasrah dengan asumsi bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyantap mangsa walaupun sebenarnya dia mempunyai kesempatan.

Kisah ini ada persamaannya dengan kita saat menjalankan pekerjaan sehari-hari. Banyak orang yang mempunyai kesempatan, namun selalu berpikir bahwa rintangannya terlalu banyak dan tidak mungkin dapat teratasi.

Di sisi lain dia juga tidak berbuat apapun untuk mengatasinya sehingga menghasilkan sikap peduli amat (I don't care), sama seperti Ikan besar dalam cerita di atas yang akhirnya akhirnya menyerah, pasrah.

Manusia pesimistis, seperti si ikan besar, sering membiarkan kesempatan berlalu begitu saja. Banyak hal sebenarnya yang dapat anda lakukan agar pekerjaan menjadi lebih menarik, menantang dan memuaskan. Anda juga dapat menganalisa metode-metode atau teknik-teknik apa yang cocok untuk meningkatkan hasil kerja anda. Sejuta cara dapat kita coba dan lakukan terus untuk mencapai target kita. Jauh lebih memuaskan daripada sekedar mengkritik tanpa sedikitpun melakukan tindakan positif.


Penulis : Erwin Arianto,SE

Teladan George Washington - A True GLEM !

A GOOD Leader/ Manager is someone who GETTING THINGS DONE through other people, Not getting things done THROUGH OTHER PEOPLE !!


Dalam perang kemerdekaan Amerika Serikat, suatu hari satu batalyon pasukan US terjebak di sungai. Maka mereka memutuskan akan membuat jembatan darurat.

Maka si Sersan yang memimpin regu pembangunan jembatan segera memerintahkan para prajurit untuk bekerja keras. "Cepat! Cepat!" Kata si Sersan sambil berkacak pinggang di atas batu. Pekerjaan itu terhambat ketika sebuah balok kayu besar sulit untuk di angkat. Maka si Sersan semakin garang. Dia mengayunkan tongkat komandonya. Memukul para prajurit dan berteriak "Bodoh! Cepat!".

Tiba-tiba dari kejauhan sekelompok penunggang kuda mendekat. Menyapa sang Sersan dan bertanya : "Ada apa?" Maka Sersan itu menceritakan kesulitan mendorong dan menindahkan balok kayu besar itu.

Sang penunggang kuda segera turun dan bertanya : "Boleh saya membantu?". "Boleh" jawab sersan itu. Maka sekarang dengan tambahan beberapa tenaga dari sang penunggang kuda dan teman-temannya balok itu terangkat, dipindahkan dan dipasang pada tempatnya.

Sang sersan berterima kasih atas bantuan dari sang penunggang kuda. Maka jawab sang penunggang kuda : "Tidak masalah. Kalau butuh bantuan lagi hubungi saja saya ... nama saya GEORGE WASHINGTON, Komandan tertinggi pasukan kemerdekaan Amerika Serikat". Sersan itu terdiam.

KISAH PENJUAL IKAN

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan "Disini Jual Ikan Segar"

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya. "Mengapa kau tuliskan kata : "DISINI ?" Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DISINI , bukan "DISANA?"
"Benar juga!" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "DISINI" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya.
"Mengapa kau pakai kata "SEGAR ?", bukankah semua orang sudah tau kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"
"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN"

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya : "Mengapa kau tulis kata "JUAL?" Bukankah semua orang sudah tau kalau ikan ini untuk dijual, bukan di pamerkan?"
Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata "JUAL" dan tinggalah tulisan "IKAN"

Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke empat, yang juga menanyakan tulisannya. "Mengapa kau tulis kata "IKAN?", bukankah semua orang sudah tau kalau ini Ikan bukan Daging?"
"Benar juga" pikir si penjual ikan, lalu di turunkannya papan pengumuman itu, sambil berguman, "sepertinya ada yang salah, tapi apa?" ..

***********

Teman, bila kita ingin memuaskan semua orang, maka yakinlah itu hal yang mustahil.... atau bahkan kita malah justru merugikan diri sendiri.

Sudah menjadi fitrah manusia untuk berbeda pendapat.
Jadi utamakan suara hatimu... biarlah orang lain berpendapat..., tapi saringlah, cerna kembali pendapat mereka... apakah sesuai dengan kata hati ?... jika tidak, maka tegaslah tuk mengatakan tidak atau maaf.
Always eager to achieve happiness in life together in peace


Hadi Poernomo

CUKUP SEBUTIR BERAS UNTUK MEMBANGKITKAN CINA

Cina yang sekarang muncul sebagai negara super power dahulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 1 milyar kala itu bukanbarang mudah bagi pemerintah Cina untuk mensejahterakan rakyatnya. Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat pun menjadi gantungan yaitu dari negara Uni Sovyet.

Alkisah suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Zedong pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Sovyet. Perselisihan begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Sovyet, "Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayar hutangnya."

Ucapan yang sangat menyinggung perasaan rakyat Cina itupun disampaikan Mao kepada rakyatnya dengan cara menyiarkannya lewat siaran radio, penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat Cina untuk bangkit dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorban.

Ajakan Mao kepada rakyatnya adalah menyisihkan 1 butir beras, ya, hanya 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 rumah tangga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras. Beras yang disisihkan dari 1 Milyar penduduk Cina tersebut, tidak dikorupsi tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap hari. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual. Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada Negara pemberi hutang, yang telah menghina mereka. Akhirnya Cina berhasil melunasi hutang mereka ke Sovyet dalam waktu yang sangat cepat.

Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme Cina untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato atau upacara di stadion besar.

Kiranya kisah di atas bisa dijadikan contoh bagi bangsa kita yang tengah terpuruk di antara bangsa-bangsa sekitarnya. Potensi manusia Indonesia yang demikian besar selama ini tidak menjadi kekuatan bahkan sebaliknya menjadi beban karena mereka tidak dipimpin oleh pemimpin yang tepat. Kita sering silau oleh hal-hal besar namun seringkali mengabaikan kekuatan dari hal kecil namun dilakukan dengan sepenuh hati. Sebutir padi sehari bisa membalik keadaan terhina menjadi terangkat. Maukah kita?

APAKAH KITA SUDAH LUPA AKAN BUDAYA GOTONG ROYONG BANGSA KITA,.???

Pepatah mengatakan "Orang Pintar Belajar dari Pengalaman" dan

"Orang Bijak Belajar dari Pengalaman Orang lain".

(Kisah di atas diceritakan langsung oleh seorang pengusaha Indonesia yang kerap kali berkunjung ke negara Cina).

Waktu terbaik

Waktu terbaik untuk menanam sebuah pohon adalah dua puluh tahun yang lalu. Waktu terbaik kedua, adalah mulai hari ini. (Chinese wisdom )

Pohon tumbuh dan besar setelah melewati waktu yang tidak sedikit. Pohon produktif dan berbatang kayu keras memerlukan waktu hingga puluhan tahun agar dapat tegak menjulang dengan rindang. Sehingga dapat menaungi pohon kecil lain atau manusia dan hewan yang memerlukannya. Akar yang menghujam dalam ke tanah dapat menahan air tanpa menimbulkan banjir, dahan dan daun yang diatas dapat memberi kesejukan bagi makhluk hidup lain dan jika diperlukan batangnya dapat menjadi tempat berlindung dalam bentuk rumah. Jika diibaratkan kebajikan yang ditanam di kehidupan ini, tak perlu menyesali hari tanpa kebajikan yang telah lewat. Tanamlah kebajikan mulai hari ini juga dan tiada henti di hari-hari mendatang.



Fikri C. Wardana

Kakak Seperti itu

 

Teman saya bernama Paul menerima sebuah mobil dari kakaknya sebagai hadiahnya. Pada suatu malam ketika Paul keluar dari kantornya, seorang anak miskin sedang berjalan mengelilingi mobil baru yang mengkilap, mengaguminya.

"Apakah ini mobilmu, Pak?" tanyanya.

Paul mengangguk. "Kakakku memberikannya sebagai hadiah Ulang Tahunku".

Anak itu kaget. "Maksudnya kakamu memberikan mobil itu dan kau tidak membayarnya?

Astaga, aku harap..." Dia ragu-ragu.

Tentu saja Paul tahu apa yang dia ucapkan. Dia akan berharap memiliki kakak seperti itu. Tetapi yang dikatakannya sangat mengejutkan Paul. "Aku harap", anak itu meneruskan, "aku bisa menjadi kakak seperti itu.

Paul memandang anak itu dengan heran, lalu menurutkan kata hatinya, Paul menambahkan, "Maukah kau menumpang mobilku?". "Oh ya aku mau."

Setelah perjalanan singkat, anak itu menoleh dan dengan mata bersinar, berkata, "Pak, maukah kau mengantarku kedepan rumahku?". Paul tersenyum kecil. Dia berpikir dia tahu apa keinginan anak itu. Dia ingin menunjuk kan bahwa dia dapat menumpang dalam sebuah mobil besar. Tetapi Paul salah lagi.

"Maukah kau berhenti ditangga itu?" tanyak anak itu. Dia berlari ketangga. Tidak lama kemudian, Paul mendengar dia kembali tapi dia tidak tergesa-gesa. Dia menggendong adik kecilnya yang pincang. Dia mendudukkannya di tangga bawah, lalu merangkulnya dan menunjuk mobil itu.

"Ini dia seperti yang kukatakan diatas. Kakaknya memberikannya untuk hadiah Ulang Tahunnya dan dia tidak membayar sesen pun. Dan suatu hari nanti aku akan memberikanmu sebuah mobil seperti itu...sehingga kau dapat melihat hal-hal yang indah di jendela seperti yang kuceritakan padamu.

Paul bangkit dan mengendong anak itu ke tempat duduk depan di mobilnya. Kakaknya duduk disebelahnya dan mereka bertiga mengalami perjalanan liburan yang mengesankan. Saat itu Paul belajar apa yang dimaksudkan, "Memberi lebih diberkati...".

 

MENUNGGANG HARIMAU

 
MENUNGGANG HARIMAU

Seorang pemuda dengan susah payah akhirnya berhasil mendaki hingga ke puncak gunung. Tatkala ia baru mau duduk menikmati jerih payahnya, ia dikagetkan oleh munculnya seekor harimau besar. Seketika ia melompat memanjat ke atas pohon untuk menyelamatkan diri. Namun saking tegang karena ketakutan, ia kehilangan kesimbangan, keplanting ke bawah, jatuh tepat di atas punggung harimau!

Harimau yang terkejut langsung berlari dengan kencang. Si pemuda yang tidak punya pilihan, memeluk erat-erat leher harimau!

Semua orang yang melihat harimau yang berlari kencang dengan pemuda di atas punggung, memuji habis: "Wah, hebat sekali pemuda itu!" Namun si pemuda justeru sedang ketakutan hingga mau pingsan. Ia begitu bingung, mau terus menunggang harimau, salah. Mau lompat turun salah juga.

Begitulah dengan kehidupan ini. Decak kagum di mata banyak orang boleh jadi adalah kekhawatiran dan kecemasan berkepanjangan dalam hidup Anda.

Dengan perjuangan susah payah, Anda meraih kekayaan, jabatan dan popularitas, namun setelah itu mulai muncul kekhawatiran, kecemasan bahkan ketakutan akan kehilangan semua yang telah Anda raih!

Di mata orang, hidup Anda penuh kebahagiaan dan kepuasan, namun di hati Anda, Anda merintih, namun tak ada yang memahami!

Pepatah: Jangan hanya melihat keindahan di luar, tapi pahamilah fakta yang ada di dalam…. Kadang indah di luar, pahit di dalam.

Always eager to achieve happiness in life together in peace


Hadi Poernomo

Harmoni yang merdu

 
Smart Touching The Human Wisdom‎​ (Peter MBA) :

Seorang tua yang tak berpendidikan untuk pertama kali mengunjungi anaknya di kota besar yang modern. Suatu ketika ia dibawa mengelilingi kota, ia mendengar suara yang bising yang membuat telinganya tidak nyaman, lalu ia mencari cari sumber kebisingan itu dan ternyata ia melihat anak anak yang sedang belajar bermain biola.

Sejak saat itu ia berharap untuk tidak mendengar suara benda yang mengerikan itu. Lalu ia pun pergi dan mendengar lagi suara tapi suara kali ini cukup indah didengar di telinganya, lalu ia mencari lagi sumber suara itu dan ternyata ada seorang maestro yang sedang memainkan sebuah biola, saat itu orang tua itupun sadar akan kekeliruannya, yang salah bukanlah biolanya tetapi orang yang memainkannya itulah yang memegang peranan. Seperti halnya Agama, ketika seseorang berbuat jahat, bukan agama yang dianut yangg salah tapi diri orang itulah yangg salah.

Esok harinya orang tua itu mendengar lagi suara merdu melebihi suara sang maestro dan ternyata itu adalah sebuah orkestra besar dengan bermacam-macam alat musik dengan orang-orang yang berbeda-beda yang memainkan sebuah simfoni yang indah....

Itulah Agama yang sebenarnya, semua bertujuan untuk menciptakan sebuah keindahan dalam hidup.

Marilah kita menjadi maestro cinta kasih di dalam agama masing-masing, saling menghargai, bermain dan belajar seperti halnya orkestra bersama-sama dengan penganut lain dalam menciptakan sebuah HARMONI yang merdu....



Liman

KESABARAN

 

Saya ini sulit bersabar.
Saya pemarah berat.
Kayaknya tidak mungkin bisa bersabar.
Bagaimana ini, Pak?

 Begini, seandainya Anda sedang duduk di warung, tiba-tiba ada orang menumpahkan kopi panas ke pangkuan Anda, apakah Anda marah & memukulnya?

Ya.


Akan bersabar?

Tidak!


Kalau dia datang dengan 18 rekannya yang berambut cepak alias bodyguard?!

Ya, saya terpaksa bersabar.


Jadi, kesabaran itu bukan sifat,
tapi keputusan.


Kesabaran bukanlah sifat,
tapi sebuah akibat.


Jika Anda sepenuhnya menyadari kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi yang ceroboh dan berlebihan dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apapun yang membuat Anda merasa marah.


Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itulah yang menjadikan Anda tampil sabar.


Sabar adalah biaya kebahagiaan.
Jika Anda ingin hidup berlimpah kebahagiaan, belajarlah bersabar, terutama dalam lingkungan keluarga & sekitar Anda.


Awasilah mulutku, ya TUHAN berjagalah pada pintu bibirku - Mazmur 141:3

Hari ini kita mau belajar agar setiap perkataan yang keluar adalah perkataan yang baik dan tidak melukai orang lain.

Biarlah perkataan kita dapat menjadi berkat baik bagi diri sendiri dan terutama bagi orang lain.


"Ayo mulai saat ini mulutmu bukan lagi harimaumu, tapi mulutmu adalah berkatmu"


Manusia yang hebat adalah manusia yang bisa megendalikan diri disaat dikuasai amarah, tenang di saat di permalukan, tersenyum di saat di remehkan, bersabar disaat menemui cobaan, dan bersyukur untuk semua yang di milikinya.

‎​
 Always eager to achieve happiness in life together in peace


Hadi Poernomo

Don't judge a book by its cover

Cerita ini diadopsi dan dimodifikasi dari Buku Stephen R. Covey. 'Seven Habits of Highly Effective People'.
Dalam suatu perjalanan, kereta api memperlambat lajunya dan berhenti di suatu stasiun.
Naiklah seorang ibu dengan 2 anaknya yang masih kecil-kecil ke dalam salah satu gerbong.

Penumpang sudah cukup padat. Beruntung sang ibu dan kedua anaknya bisa mendapatkan tempat duduk.

Awalnya kedua anak kecil itu duduk tenang.
Tak lama kemudian,
mereka mulai berlarian sambil berteriak-teriak.

Mereka juga naik ke tempat duduk,menarik bacaan para penumpang.
Keduanya membuat suasana jadi gaduh dan tidak nyaman.

Setelah cukup lama menahan diri, seorang bapak yang duduk di sebelah sang ibu menegur, "Kenapa anda membiarkan saja kedua anak anda membuat ribut dan mengganggu seisi gerbong?"

Seakan baru tersadar,
sang ibu menjawab perlahan, "Saya masih bingung bagaimana menjelaskan kepada mereka begitu kami sampai di RS untuk menjemput jenasah ayahnya."

Ternyata sang ibu mendapat pemberitahuan bahwa suaminya sudah menjadi jasad di RS karena meninggal dalam kecelakaan.
Dia sekarang dalam perjalanan dengan anak-anaknya ke RS.

Seketika si bapak yang bertanya terdiam. Segera dari mulut ke kuping tersebar informasi tersebut dan
semua penumpang yang tadinya merasa terganggu, berganti iba dan simpati.

Alih-alih marah kepada anak-anak yang gaduh dan ibunya yang terlihat cuek, sebagian penumpang malah mulai ikut bermain dan bercanda dengan kedua anak itu.

Setelah mengetahui lengkap/persis apa yang terjadi, reaksi penumpang berbalik 180 derajat.

Demikianlah dalam kehidupan. Mengetahui lengkap dibanding hanya sebagian, sangat mungkin membuat perbedaan respon seseorang terhadap suatu masalah/kejadian.

Di saat anda mau marah,
jika memungkinkan,
cobalah tahan sejenak dan cari tahu lebih banyak.
Dengan tambahan informasi, mungkin kemarahan anda jadi batal sehingga tidak muncul penyesalan kemudian.

Don't judge a book by its cover...

Harimau dan Prajurit

Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja mempunyai kegemaran yang tidak lazim, yakni mengukur kekuatan prajuritnya dengan cara mengadu mereka di arena aduan dengan binatang buas yang kelaparan. Banyak tentara yang mati sia-sia karena kesenangan yang mengerikan dari raja mereka. Tetapi, tidak ada seorang pun yang berani menentangnya. Karena, menentang perintah raja berarti mati! Maka setiap kali hari aduan tiba, pasti akan ada korban meninggal di sana.

Suatu ketika, hari aduan kembali tiba. Telah disiapkan seorang prajurit dan seekor harimau yang sedang kelaparan. Dari kejauhan, terdengar suara raungan marah dan kelaparan si harimau sehingga membuat siapa pun yang mendengar menjadi ciut nyalinya, apalagi si prajurit yang akan diadu. Sang prajurit pun hanya bisa berusaha mempersiapkan dirinya sebaik mungkin agar ia tak sekadar jadi mangsa empuk si harimau lapar.

Setelah sang raja duduk di tempatnya, si prajurit pun melangkah memasuki arena aduan dengan kepasrahan sembari berdoa, siapa tahu keberuntungan memihaknya hingga tak perlu meregang nyawa. Tak berapa lama, pintu kandang harimau pun dibuka. Segera si harimau mengaum sambil melangkahkan kakinya masuk ke arena dengan sikap waspada.

Beberapa saat, aroma ketegangan pun menghiasi suasana. Si prajurit segera menyiapkan diri untuk mempertahankan diri dari serangan harimau. Namun, sebuah keanehan terjadi. Harimau yang terlihat ganas bukannya segera menyerang dan siap memakan mangsanya, tetapi dia malah berputar mengendus-endus mengitari si prajurit tanpa menunjukkan sikap bermusuhan sama sekali.

Anehnya lagi, harimau justru berusaha mendekat ke prajurit yang tadi sudah siap melawan harimau. Prajurit makin terheran dengan tindakan harimau yang lantas menjulurkan lidahnya dan menjilat kaki si prajurit tanpa bermaksud menyakiti sedikit pun. Arena aduan pun menjadi heboh.

Raja segera memerintahkan membawa si prajurit ke hadapannya. "Hai prajurit! Apa yang telah kamu lakukan kepada harimau kelaparan itu sehingga dia tidak melahapmu, malah seakan dia tunduk dan menghormatimu? Ilmu apa gerangan yang kamu pakai? Segera beritahu rajamu ini," perintah sang raja.

"Ampun baginda. Hamba juga tidak mengerti apa yang terjadi. Hamba hanya pasrah sembari bersiap menghadapi kemungkinan terburuk yang terjadi. Tetapi, setelah melihat harimau yang tiba-tiba mendekati tanpa terlihat ingin menyerang, hamba juga segera menghentikan niat hamba mempertahankan diri.

Saat itu, kemudian hamba teringat sebuah peristiwa. Dahulu sekali, hamba pernah menyelamatkan dan mengobati seekor harimau kecil yang sedang diburu dan terluka. Dan sangat mungkin, harimau kecil itu adalah harimau yang sama yang ada di arena tadi. Kebaikan masa lalu yang telah hamba perbuat dan tidak pernah hamba ingat, ternyata telah menyelamatkan hidup hamba hari ini."


Pembaca yang luar biasa,

Kisah di atas adalah gambaran nyata dari pepatah "kita menuai apa yang kita tanam." Dan, meski cerita tadi sulit dipercaya, tetapi peristiwa semacam itu bisa terjadi di kehidupan nyata. Semua hal tersebut berhubungan dengan hukum universal tentang sebab akibat. Walaupun kita telah lupa pernah berbuat baik kepada orang lain, tetapi hukum Tuhan tidak akan lupa. Kita pasti akan menerima kebaikan-kebaikan yang sepadan, bahkan melebihi apa yang pernah kita lakukan.

Begitu juga sebaliknya. Kita boleh saja lupa pernah berbuat jahat pada orang lain. Namun, bila saatnya telah tiba, kita pasti akan menerima ganjaran yang setimpal dengan perbuatan kita. Hal tersebut sejalan dengan keyakinan dan ajaran yang harus kita praktikkan, yaitu menjauhkan diri dari berbuat kejahatan yang merugikan orang lain dan selalu berbuat baik dan membantu sesama makhluk.

Untuk itu, mari terus menanamkan benih kebaikan di setiap kesempatan yang ada, baik pada lingkungan terdekat kita maupun pada sesama. Niscaya, kita akan mampu menjalani hidup dengan penuh kedamaian, kebahagiaan, dan keharmonisan.


Penulis : Andrie Wongso

SELAMATKAN SIAPA?

Sebuah perusahaan yang sedang mencari karyawan, hanya memberikan satu kasus untuk testing.

"Bila Anda mengendarai motor di tengah malam gelap gulita dan hujan lebat di daerah yang penduduknya sedang diungsikan karena rawan banjir.

Anda melihat 3 orang sedang menunggu kembalinya Bis yang barusan mengangkut penduduk ke kota terdekat. Hanya ada 1 bis itu saja.

Ada nenek tua sekarat, dokter yang pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya dan seseorang idaman yang diam-diam selama ini Anda cintai.

Motor Anda hanya bisa membonceng 1 orang saja. Siapakah yang akan Anda ajak? Jelaskan!"

Anda mungkin menolong nenek itu dulu karena jika tak segera ditolong akan meninggal. Namun kalo dipikir-pikir orang yang sudah tua memang sudah mendekati ajalnya.

Anda mungkin menolong dokter dulu karena hutang budi, apalagi tenaga dokter amat diperlukan. Tapi bagaimana dengan idaman hati Anda? Bukankah ini kesempatan paling tepat untuk menunjukkannya?
Apa yang Anda pilih??

Ternyata dari 2000-an pelamar, hanya 1 orang yang diterima bekerja di perusahaan itu.
Orang tersebut hanya menulis singkat, "Saya akan memberikan kunci motor saya kepada sang dokter dan meminta dia membawa nenek sekarat itu untuk segera ditolong. Sedang saya sendiri akan tetap tinggal menemani sang idaman hati untuk menunggu Bis kembali menolong kami."

Hidup adalah sebuah anugerah dan berkah yang tak terhingga. Hidup adalah kesempatan untuk mengembangkan kasih dan kearifan.

Dalam hidup ini, terkadang kita perlu merelakan sesuatu yang kita miliki dan mengakui keterbatasan kita. Bisa menjalaninya dengan kasih dan kearifan, barulah benar-benar dapat memuliakan hidup kita. 

Tuhan memberkati
Always eager to achieve happiness in life together in peace


Hadi Poernomo

9/11, Bersyukurlah Untuk Hal-hal Kecil

Setelah peristiwa 11 Sept 2001, sebuah perusahaan mengundang karyawan-karyawan dari perusahaan-perusahaan yang selamat saat terjadi serangan ke WTC. Mereka diminta menceritakan pengalaman.

Pada pertemuan itu, mereka menuturkan kisah bagaimana mereka bisa selamat. Dan semua kisah itu hanyalah mengenai 'Hal-hal Kecil'. Misalnya:

1. Kepala kemanan perusahaan bisa selamat pada hari itu karena mengantar anaknya masuk TK di hari pertama.

2. Seorang karyawan selamat karena hari itu adalah gilirannya membawa kue untuk murid di kelas anaknya.

3. Seorang wanita selamat karena terlambat datang akibat alarm jamnya tidak berbunyi tepat waktu.

4. Seorang karyawan selamat karena terlambat akibat terjebak di NJ Turnpike saat terjadi kecelakaan lalu lintas.

5. Karyawan lain selamat karena ketinggalan bus.

6. Ada juga karyawan lain yang selamat karena menumpahkan makanan di bajunya sehingga perlu waktu untuk berganti pakaian.

7. Seorang pria selamat karena mobilnya mogok.

8. Seorang pegawai tua selamat karena dia masuk lagi ke dalam rumah untuk menerima telpon yang berdering.

9. Seorang karyawan selamat karena mempunyai anak yang malas sehingga tidak bisa tepat waktu untuk berangkat bersama-sama.

10. Beberapa karyawan selamat karena tidak memperoleh taxi.

11. Sementara seorang manejer selamat karena memakai sepatu baru yang membuat kakinya lecet dan terpaksa berhenti di toko obat untuk membeli plester. Itulah yang menyebabkan dia bisa tetap hidup sampai hari ini.

Karena itu, jika Anda terjebak di tengah kemacetan lalu lintas, ketinggalan taksi, harus masuk lagi ke rumah untuk menjawab telpon, anak-anak lambat berpakaian, tidak bisa menemukan kunci mobil, selalu terhadang lampu merah dan semuanya terlihat sangat kacau, maka jangan buru-buru marah atau frustrasi karena "hal-hal kecil" itu.

Pahamilah bahwa Tuhan benar-benar ingin Anda berada di situ, pada saat itu...
So, sebenarnya Tuhan sedang bekerja untuk menjaga kehidupan Anda.

Salam Bingkai Kehidupan


Liman

Hadiah Jake

Ketika saya masih muda, saya bekerja di sebuah pabrik kecil. Disana saya pertama kali bertemu dengan Mike. Dia berbadan besar dan jenaka, selalu membuat lelucon dan tipuan. Mike seorang pemimpin. Lalu ada seorang pengikut bernama Pete. Dia selalu bersama dengan Mike. Dan ada seorang laki-laki bernama Jake.
 
Dia agak lebih tua dari kami-pendiam, tidak berbahaya, dan menyendiri. Dia selalu makan siang sendirian. Dia mengenakan celana celana bertambal yang sama selama tiga tahun. Dia tidak pernah ikut permainan yang kami mainkan di siang hari, gulat, sepatu kuda dan sejenisnya. Dia bersikap acuh tak acuh, selalu sendirian dibawah pohon. Jake menjadi sasaran lelucon. Dia sering menemukan katak hidup dikotak makan malamnya atau tikus mati di topinya.
 
Tetapi dia selalu menganggapnya itu lelucon yang bagus. Lalusuatu musim gugur, Mike cuti beberapa hari untuk pergi berburu. Tentu saja Pete ikut. Dan mereka berjanji pada kami semua jika mereka mendapatkan sesuatu mereka akan membawakan kami masing-masing satu bagian.
 
Maka kami sangat senang ketika kami mendengar mereka kembali dan Mike mendapatkan rusa yang sangat besar. Kami mendengar lebih dari itu. Pete tidak pernah bisa menyimpan rahasia dan dia mengatakan kami mempunyai tipuan yang sangat besar untuk Jake. Mike memotong binatang itu dan membungkusnya dengan rapi untuk kami, dan untuk bahan lelucon, dia menyimpan telinga, ekor, dan kukunya. Akan sangat lucu ketika Jake membukanya. Mike mebagikan bungkusannya siang hari. Masing-masing kami menerima bagian yang bagus, membukanya, dan berterima kasih padanya. Bungkusan terbesar disimpannya. Itu untuk Jake.

Pete tidak sabar dan Mike kelihatan sangat puas.

Seperti biasa, Jake duduk sendiri; dia berada diposisi yang jauh disebuah meja yang besar. Mike mendorong bungkusan itu sehingga dia dapat meraihnya, dan kami semua duduk dan menunggu. Jake tidak pernah berkata banyak. Anda mungkin tidak pernah tahu berapa kira-kira percakapan yang dibuatnya. Dalam tiga tahun, dia tidak pernah berkata seratus kata. Maka kami semua kaget dengan apa yang terjadi dengan selanjutnya.
 
Dia memegang bungkusan itu dengan erat dan bangkit dengan pelan. Dia tersenyum lebar pada Mike-dan kemudian kami memperhatikan matanya berkilau. Jakunnya naik turun sejenak dan kemudian dia dapat mengendalikan dirinya.
 
"Aku tahu kau tidak akan melupakan aku," dia berterima kasih.. "Aku tahu kau akan datang! Kau berbadan besar dan suka bercanda, tapi aku tahu kau memiliki hati yang baik." Dia menelan ludah lagi dan kemudian berkata pada kami. "Aku tahu aku tidak terlalu akrab dengan kalian, tapi aku tidak pernah bermaksud kasar. Kau tahu aku mempunyai sembilan anak dirumah dan seorang istri yang sakit-sudah empat tahun terbaring. Dia tidak membaik. Dan kadang kala ketika keadannya memburuk, aku harus merawatnya sepanjang malam. Sebagian besar gajiku untuk pergi ke dokter dan membeli obat. Anak-anak mengerjakan semua yang bisa mereka lakukan, tapi kadang kami tidak cukup makan. Mungkin kalian berpikir lucu ketika aku makan malam sendirian. Aku agak malu karena aku tidak selalu mempunyai sesuatu diantara roti isiku. Atau seperti hari ini mungkin hanya ada lobak kasar dikotaku. Tapi aku ingin kalian tahu kalau daging ini sangat berarti untukku. Mungkin lebih dari setiap orang di sini karena malam ini anak-anakku.." dia menyeka airmata dari matanya dengan punggung tangannya. "...malam ini anak-anakku akan mempunyai..."
 
Dia menarik ikatannya. Kami memandang Jake dengan sungguh-sungguh sehingga kami tidak memperhatikan Mike dan Pete. Tapi kami semua melihat mereka sekarang karena mereka merebut bungkusan itu. Tetapi mereka terlambat. Jake telah membuka bungkusnya dan sudah melihat hadiahnya. Dia memeriksa setiap kuku, setiap telinga, dan kemudian dia memegang ekornya yang bergoyang lemas. Seharusnya menjadi lelucon yang sangat lucu, tapi tidak ada yang tertawa sama sekali. Tetapi bagian tersulit adalah ketika Jake memandang dan berkata, "Terima kasih," dan mencoba tersenyum.
 
Dengan diam setiap orang maju membawa bungkusan mereka dan meletakkannya di depan Jake karena tiba-tiba mereka menyadari betapa hadiah kecil mereka mempunyai arti yang sangat besar bagi mereka ... sampai sekarang.

Kemudian mandor itu menyelesaikan ceritanya dan meninggalkan para perkerja.

Dia tidak perlu berkata apa lagi; tetapi sangat puas melihat setiap orang membagi makan siangnya dengan Jake dan salah satu teman bahkan melepaskan kemejanya dan memberikannya kepada Jake.

Hargailah Orang Lain

Alkisah disebuah desa yang jauh dari kota, terdapat sebuah keluarga terpandang yang tinggal disana. Keluarga tersebut terdiri dari sepasang suami istri dan anak tunggalnya. Sang suami adalah petani terkaya didesa itu, namun walaupun dia begitu kaya tapi orangnya sangatlah dermawan, dia selalu memberikan derma kepada orang yang kurang mampu, begitu juga sang istri. Namun sayang, anak tunggal yang telah berusia 18 tahun itu, sangat lah manja, dan memiliki sifat yang dibenci orangtuanya, yaitu suka meremehkan orang lain.

Setiap bulannya sang suami istri selalu mengumpuli pengemis-pengemis untuk dibagikan beras hasil panen, melihat hal tersebut, sang anak sangatlah kesal melihat pengemis yang berbondong-bondong datang kerumah nya untuk mendapatkan beras tersebut.

“Pengemis bodoh, taunya hanya meminta-minta saja, lebih baik kalian mati saja, daripada kalian selalu menyusahkan orang tua saya saja” sahut anak tersebut

Mendengar kata-kata dari anak tersebut, para pengemis hanya mampu mengelus-ngelus dada dengan perasaan yang sangat sedih

Pada suatu hari sang anak berjalan-jalan disekitar rumahnya, tanpa disadari semakin lama dia semakin jauh berjalan hingga berada didalam hutan, dan dia pun tersesat. Sang anak yang mulai panik, mulai berteriak-teriak minta tolong sehingga suaranya membangunkan harimau yang sedang tidur.Dengan marah harimau tersebut mendekati anak tersebut, dan berusaha untuk memakannya.Harimau tersebut mendekatinya dan hendak menerkamnya. Dalam waktu yang bersamaan, segerombolan pengemis melemparkan batu dan kayu ke arah harimau tersebut, sehingga membuat harimau itu mengurungkan niatnya, dan melarikan diri.

Melihat gerombolan pengemis yang ternyata adalah pengemis yang selalu diberikan derma oleh orang tuanya, sang anak pun malu. Karena selama ini selalu meremehkan pengemis-pengemis tersebut.

“Terima kasih atas bantuannya, kalian telah menyelamatkan nyawa ku” kata anak tersebut
“Syukurlah kamu tidak apa-apa, sesungguhnya manusia diciptakan untuk saling menolong” sahut pengemis yang paling tua
“Dengarlah anak muda, siapapun dia, bagaimanapun status dia, jangan perna meremehkan orang lain, karena mungkin saja suatu saat dia akan menjadi penyelamat diri mu” sambung pengemis tersebut

Mendengar kata-kata tersebut, anak tersebut pun menyadari kesalahannya, dan berjanji akan selalu untuk menghargai orang sekecil apapun status orang tersebut.

~Cerita diatas sering terjadi dikehidupan sekarang, manusia selalu menbedakan-bedakan dirinya dengan orang lain, hanya dari segi materi, status, jabatan dan hal-hal yang bersifat duniawi dan keegoisan semata. Ada baiknya kita selalu menghargai setiap orang, siapapun dia, apapun status dia, karena setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada yang sempurna didunia ini. dan tidak ada seseorang yang terlahir hanya memiliki segi negatifnya saja. Hargai lah setiap orang seperti kita menghargai diri kita sendiri!!”

Menjadi Tuan bagi diri sendiri

Ketika orang senyum ramah dan bersikap respek pada Anda, spontan Anda akan membalas dengan senyuman, respek dan merasa bahagia!

Ketika orang berbicara ketus, sikap menghina, Anda pun membalas dengan ketus, balik menghina dan sakit hati!

Anda telah membiarkan orang lain menentukan sikap Anda.
Anda menjadi baik karena orang baik pada Anda. Anda menjadi jahat karena orang menjahati Anda. Anda jujur karena lingkungan jujur Anda licik karena lingkungan licik Anda berjudi karena orang berjudi. Anda beramal karena orang beramal

Anda baik bukan karena Anda baik tapi karena orang-orang baik. Anda kejam bukan karena
Anda jahat tapi karena orang-orang kejam lalu Anda menjadi kejam.

Dimana diri Anda? Dimana kesadaran dan kepribadian Anda? Anda tidak mempunyai kepribadian, orang-orang yang menentukan kepribadian Anda. Anda tidak punya sikap, lingkungan yang memberi Anda sikap.

Anda tidak menjadi tuan bagi diri Anda, orang-orang dan lingkungan yang menjadi tuan atas diri Anda

Inilah bedanya kita dengan orang bijak. Orang bijak melakukan kebaikan bukan karena
dunia baik padanya. Orang bijak melakukan kebaikan walaupun dunia menjahatinya.

5 Fakta Tentang “SUKSES” yang Kadang Kita Abaikan

5 Fakta Tentang "SUKSES" yang Kadang Kita Abaikan

1. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN USIA ANDA !
  • Nelson Mandela, jadi presiden usia 76 tahun
  • Steve Jobbs, jutawan usia 21 tahun
  • Kolonel Sanders (KFC), mulai bisnis umur 65 tahun
  • Winston Churchill, banyak gagal dan hambatan, baru jadi PM Inggris usia 52 tahun.
  • Bill Gates, terkaya di dunia usia 41 tahun
2. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN SUKU, AGAMA,BANGSA,
WARNA KULIT DAN KETURUNAN.
  • Obama : Presiden Amerika Serikat saat ini
  • Jenderal Colin Powell, Martin Luther King : kulit hitam
  • Confusius: anak yatim di Cina
  • Charles Dickens : penulis cerita kanak-kanak Inggris, menulis di gudang, banyak naskahnya dibuang ke tong sampah oleh editornya.
3. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN (CACAT) FISIK.
  • Hellen Keller: tuna netra, tuna rungu, penulis dan pendidik terkenal dunia.
  • Shakespeare: cacat kaki, penulis novel.
  • F.D. Roosevelt: terkena polio, presiden 32 AS.
  • Beethoven: tuna rungu, komposer musik.
  • Napoleon Bonaparte : sangat pendek, wajah tidak menarik, pemimpin pasukan penakluk Eropa.
  • Anthony Robbins: Lulusan SMA, kegemukan, merubah persepsi tentang penampilan dan cara diet, menjadi langsing, motivator terkenal dunia.
4. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN
  • Thomas Alfa Edison : pendidikan SD, 2000 paten.
  • Li Ka Shing: berhenti sekolah umur14 tahun, orang terkaya di Hongkong.
  • Henry Ford : tidak pernah duduk di bangku sekolah
  • The Wright Brother : orang biasa dan tidak berpendidikan tinggi, menciptakan pesawat terbang pertama di dunia.
  • Bill Gates, orang terkaya didunia memulai bisnis setelah lulus SMA.
5. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN LATAR BELAKANG KELUARGA
  • Andrew Carnegie : bekerja usia 13 tahun, keluarga sangat miskin, menjadi Raja Besi Baja dunia.
  • Walt Disney : usia 20 tahun pemuda miskin dan tidak terkenal, usia 30 tahun jadi usahawan .

Setitik Terang di Balik Setiap Kesulitan

Suatu kala, ada seorang yang cukup terkenal akan kepintarannya dalam membantu orang mengatasi masalah. Meskipun usianya sudah cukup tua, namun kebijaksanaannya luar biasa luas. Karena itulah, orang berbondong-bondong ingin bertemu dengannya dengan harapan agar masalah mereka bisa diselesaikan.

Setiap hari, ada saja orang yang datang bertemu dengannya. Mereka sangat mengharapkan jawaban yang kiranya dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang sedang mereka hadapi. Dan hebatnya, rata-rata dari mereka puas akan jawaban yang diberikan. Tidak heran, kepiawaiannya dalam mengatasi masalah membuat namanya begitu tersohor.

Suatu hari, seorang pemuda mendengar pembicaraan orang-orang di sekitar yang bercerita tentang orang tua tersebut. Ia pun menjadi penasaran dan berusaha mencari tahu keberadaannya. Ia juga ingin bertemu dengannya. Ada sesuatu yang sedang mengganjal di hatinya dan ia masih belum mendapatkan jawaban. Ia berharap mendapatkan jawaban dari orang tua tersebut.

Setelah berhasil mendapatkan lokasi tempat tinggal orang tua itu, ia bergegas menuju ke sana. Tempat tinggal orang tua tersebut dari luar terlihat sangat luas bagai istana.

Setelah masuk ke dalam rumah, ia akhirnya bertemu dengan orang tua bijaksana tersebut. Ia bertanya, "Apakah Anda orang yang terkenal yang sering dibicarakan orang-orang mampu mengatasi berbagai masalah?"

Orang tua itu menjawab dengan rendah hati, "Ah, orang-orang terlalu melebih-lebihkan. Saya hanya berusaha sebaik mungkin membantu mereka. Ada yang bisa saya bantu, anak muda? Kalau memang memungkinkan, saya akan membantu kamu dengan senang hati."

"Mudah saja. Saya hanya ingin tahu apa rahasia hidup bahagia? Sampai saat ini saya masih belum menemukan jawabannya. Jika Anda mampu memberi jawaban yang memuaskan, saya akan memberi hormat dan dua jempol kepada Anda serta menceritakan kehebatan Anda pada orang-orang," balas pemuda itu.

Orang tua itu berkata, "Saya tidak bisa menjawab sekarang."

Pemuda itu merengut, berkata, "Kenapa? Apakah Anda juga tidak tahu jawabannya?"

"Bukan tidak bisa. Saya ada sedikit urusan mendadak," balas orang tua itu. Setelah berpikir sebentar, ia melanjutkan, "Begini saja, kamu tunggu sebentar."

Orang tua itu pergi ke ruangan lain mengambil sesuatu. Sesaat kemudian, ia kembali dengan membawa sebuah sendok dan sebotol tinta. Sambil menuangkan tinta ke sendok, ia berkata, "Saya ada urusan yang harus diselesaikan. Tidak lama, hanya setengah jam. Selagi menunggu, saya ingin kamu berjalan dan melihat-lihat keindahan rumah dan halaman di luar sambil membawa sendok ini."

"Untuk apa?" tanya pemuda itu dengan penasaran.

"Sudah, jangan banyak tanya. Lakukan saja. Saya akan kembali setengah jam lagi," kata orang tua itu seraya menyodorkan sendok pada pemuda itu dan kemudian pergi.

Setengah jam berlalu, dan orang tua bijak itu pun kembali dan segera menemui pemuda itu.

Ia bertanya pada pemuda itu, "Kamu sudah mengelilingi seisi rumah dan halaman di luar?"

Pemuda itu menganggukkan kepala sambil berkata, "Sudah."

Orang tua itu lanjut bertanya, "Kalau begitu, apa yang sudah kamu lihat? Tolong beritahu saya."

Pemuda itu hanya diam tanpa menjawab.

Orang tua itu bertanya lagi, "Kenapa diam? Rumah dan halaman begitu luas, banyak sekali yang bisa dilihat. Apa saja yang telah kamu lihat?"

Pemuda itu mulai bicara, "Saya tidak melihat apa pun. Kalau pun melihat, itu hanya sekilas saja. Saya tidak bisa ingat sepenuhnya."

"Mengapa bisa begitu?" tanya orang tua itu.

Sang pemuda dengan malu menjawab, "Karena saat berjalan, saya terus memperhatikan sendok ini, takut tinta jatuh dan mengotori rumah Anda."

Dengan senyum, orang tua bijak itu berseru, "Nah, itulah jawaban yang kamu cari-cari selama ini. Kamu telah mengorbankan keindahan rumah yang seharusnya bisa kamu nikmati hanya untuk memerhatikan sendok berisi tinta ini. Karena terus mengkhawatirkan tinta ini, kamu tidak sempat melihat rumah dan halaman yang begitu indah. Rumah ini ada begitu banyak patung, ukiran, lukisan, hiasan dan ornamen yang cantik. Begitu juga dengan halaman rumah yang berhiaskan bunga-bunga warna-warni yang bermekaran. Kamu tidak bisa melihatnya karena kamu terus melihat sendok ini."

Ia melanjutkan, "Jika kamu selalu melihat kejelekan di balik tumpukan keindahan, hidup kamu akan dipenuhi penderitaan dan kesengsaraan. Sebaliknya, jika kamu selalu mampu melihat keindahan di balik tumpukan kejelekan, maka hidup kamu akan lebih indah. Itulah rahasia dari kebahagiaan. Apakah sekarang sudah mengerti, anak muda?"

Pemuda itu benar-benar salut atas kebijaksaan dari orang tua itu. Ia sungguh puas dengan jawabannya. Akhirnya ia menemukan jawaban yang selama ini ia cari. Sebelum pergi, ia menepati janjinya dengan memberi hormat dan dua jempol kepada orang tua tersebut.

Pesan kepada pembaca:
Pernahkah Anda melihat orang yang selalu mengeluh meskipun di sekelilingnya ada begitu banyak hal yang bisa dinikmati?

Pernahkah Anda melihat orang yang selalu tersenyum meskipun di sekelilingnya ada begitu banyak masalah yang membuat pusing kepala? Walaupun mereka sedang dirundung masalah, hidup sedang sulit, atau tertimpa hal-hal yang tidak menyenangkan, mereka tetap bisa menatap hidup dengan hati yang tegar dan wajah yang cerah.

Hidup manusia bagaikan roda yang berputar. Kadang kita berada di atas dan kadang berada di bawah. Hidup itu sendiri tidak statis. Hari ini kita merasa diri paling bahagia. Di lain hari kita merasa diri paling sial. Itulah hidup yang selalu bergulir tanpa kita ketahui dengan pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Apa yang sedang menimpa kita sebenarnya tidak membuat kita sedih atau bahagia. Kebahagiaan dan ketidakbahagiaan kita tidak ditentukan oleh apa yang terjadi pada diri kita. Semuanya tergantung pada pilihan yang kita ambil.

Orang yang tidak bahagia selalu melihat setitik gelap di balik terangnya sinar cerah. Meskipun mereka memiliki semua yang diperlukan untuk bahagia, kalau selalu melihat keburukan atau hal-hal negatif, kebahagiaan tidak akan pernah ada dalam hidup mereka. Mereka selalu memperhatikan yang negatif, bukannya menikmati hal positif yang sudah ada di depan mata.

Orang yang bahagia selalu bisa melihat setitik terang di balik kegelapan. Tidak peduli seberapa sulit hidup mereka saat ini, tidak peduli berapa banyak masalah yang datang, mereka tidak pernah goyah. Mereka selalu bisa menemukan sesuatu yang baik dalam hidup mereka.

Orang yang tidak bahagia melihat secuil hal negatif di balik segunung hal positif. Orang yang bahagia mampu melihat secuil hal positif di balik segunung hal negatif.

Dalam hidup ini, alangkah baiknya kita tidak menjerumuskan diri kita ke dalam keterpurukan. Selalu ada hal positif yang bisa kita ambil. Jangan mengorbankan keindahan hidup hanya untuk melihat sisi jeleknya. Jadilah orang yang senantiasa melihat setitik terang di dalam gelap.

Penulis : Suhardi

Kawat Berduri yang Menguatkan Pohon

Kawat Berduri yang Menguatkan Pohon
Oleh : Achmad Siddik Thoha

Kita sering melihat pohon-pohon digunakan sebagai pagar hidup. Pagar
hidup biasanya dipakai untuk membatasi batas pekarangan rumah, ladang,
sawah atau kebun. Ada pagar hidup yang tediri dari pepohonan yang
rapat. Adapula pagar hidup dari pohon-pohon yang ditanam agak renggang
yang ditambah kawat berduri di sela-selanya. Kawat-kawat berduri yang
tajam dan menusuk itu diikatkan pada batang pohon yang umumnya masih
muda.

Pohon dengan kawat duri yang tajam dan mencekik, pada awal
pertumbuhannya mengalami masa pertumbuhan yang sangat sulit dan
merana. Duri kawat yang tajam dan kuat menjerat batang, membuat pohon
harus hidup dalam kondisi yang berat. Ia harus bertahan dengan tusukan
kawat yang menusuk ketika batangnya harus berkembang.

Seiring dengan waktu, pohon berkawat duri terus tumbuh semakin besar.
Batangnya melingkar besar dan menjulang tinggi, daunnya lebat dan
akarnya makin kokoh menghunjam bumi. Kawat-kawat berduri nampak tidak
mempengaruhi lagi pertumbuhan pohon. Kawat-kawat yang tadinya
melingkari batang, kini nampak tertelan oleh batang. Batang yang terus
membesar membuat kawat berduri kini berada di dalam batang. Bentangan
kawat-kawat berduri diantara pepohonan itu seolah menembus batang
seperti dipasang memakai bor.

Batang pepohonan berkawat kini tak nampak luka. Mereka justru makin
kokoh menjadi pagar hidup yang memberi perlindungan maksimal. Selain
sebagai pagar yang mengamankan areal pekarangan, kebun dan sawah,
mereka juga memberikan kesejukan, keindahan dan fungsi penting lainnya
bagi lingkungan.

Dalam hidup kita, "kawat berduri" akan selalu hadir berupa masalah,
ujian atau cobaan. Ada manusia yang memilih untuk merasakan sakitnya
tusukan cobaan dan terus menerus mengeluh. Tidak jarang ada manusia
yang akhirnya memilih untuk mundur menghindari "tusukan" cobaan. Tidak
sedikit pula yang terus hidup namun dipenuhi keluhan karena merasa
"tusukan" cobaan itu begitu menyakitkan. Maka keluhan-keluhan itu tak
membuat dia tumbuh dengan baik dan "duri" itu tetap menyakitkan.

Betapa indahnya hidup bila kehidupan pohon dengan kawat berduri
seperti diatas kita contoh. Tusukan cobaan berupa penyakit yang parah,
hubungan keluarga yang terputus, tekanan ekonomi yang berat, hambatan
dalam karir, kerugian dlam bisnis, tidak akan membuat kita berhenti
melanjutkan hidup dan berbuat kebaikan. Justru dengan kokohnya iman
dan misi menebar kebaikan yang lebih besar di masa mendatang, tusukan
duri itu justru memacu kita tumbuh semakin kuat. Lama kelamaan tusukan
cobaan itu akan tertelan oleh kuat dan banyaknya pengalaman hidup
kita. "Duri" cobaan itu akhirnya tak akan menggganggu perjalan hidup
dan misi kebaikan yang kita jalankan.

Sahabat, Telanlah "kawat berduri" yang menempel pada hidup kita. Sakit
memang awalnya, namun tusukan "kawat berduri" itu akan hilang dan kita
kan tumbuh menjadi pelindung dan pembawa manfaat maksimal bila kita
tetap bertahan dan terus beramal.

Bersyukur sejati

 
Bersyukur sejati adalah
1. membandingkan diri kita di masa lalu, dengan diri kita di masa sekarang, bukan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
2. menerima apa yang sudah kita terima hari ini, bukan memikirkan apa yang belum kita miliki saat ini.
3. memfokuskan doa kita hari ini, bukan doa kita esok hari, karena milik kita hanya yang hari ini, esok masih miliknya Tuhan.

harry "uncommon" purnama

9 Prinsip Sukses Richard Branson

1. Kerjakan Saja!
Percaya bahwa apa pun dapat dikerjakan. Tetapkan sasaran. Nikmati hidup sepenuh mungkin. Jangan pernah menyerah. Buat persiapan sebaik mungkin. Percaya kepada diri sendiri. Saling bantu.

2. Bersenang-senanglah!
Bersenang-senanglah, tapi sambil kerja keras, maka uang akan datang. Jangan buang waktu, sambar peluang di depan anda. Ambil sikap positif dalam hidup. Apabila tidak menyenangkan, tinggalkan.

3. Jadilah Pemberani
Pertimbangkan risiko yang akan diambil. Percaya kepada diri sendiri. Kejar cita-cita dan sasaran anda. Jangan mudah menyesal. Beranilah. Jangan ingkar janji.

4. Tantang Diri Sendiri
Arahkan bidikan anda tinggi-tinggi. Cobalah hal-hal baru.

5. Berdiri di Atas Kaki Sendiri
Bergantung kepada diri sendiri. Kejar cita-cita, namun hiduplah dalam dunia nyata. Jalin kerja sama.

6. Nikmati Setiap Detik Anda
Cintai hidup dan nikmati sebanyak-banyaknya. Nikmati setiap saat. Lakukan perenungan. Jadikan setiap detik berharga. Jangan mudah menyesal.

7. Hargai Teman dan Keluarga
Dahulukan keluarga dan kelompok. Setialah. Hadapi masalah secara langsung. Pilih orang yang tepat dan hargai bakat.

8. Bersikap Hormat
Bersikap sopan dan hormat. Kerjakan yang benar saja. Pertahankan terus nama baik. Jujur dalam urusan apa pun.

9. Berusaha Berbuat Baik
Ubahlah dunia, walau pun hanya sedikit. Buatlah sesuatu yang berbeda demi orang lain. Jangan merugikan orang lain. Selalu percaya dapat mengerjakan sesuatu untuk menolong.

Taken from: Screw It and Let’s Do It!

Katak Ingin Berjalan dengan Dua Kaki

Dalam kolam di lingkungan taman sebuah vihara, tinggallah sekumpulan katak. Salah satu katak itu gemar mendengarkan lantunan lagu-lagu do’a dari dalam vihara. Setiap pagi ia sengaja melompat ke tepi kolam dan memperhatikan para pengunjung yang sedang berdoa kepada Buddha.

Lama kelamaan katak itu ingin berdiri dan berjalan seperti para pengunjung yang setiap pagi memberi hormat dan berdo’a kepada sang Buddha. Sudah hampir satu bulan katak itu rajin berdo’a, memohon agar sang Buddha menga-bulkan impiannya itu. Tiba-tiba muncul sekilat cahaya terang menerpa kakinya. Sungguh ajaib, sejak saat itu ia dapat berdiri diatas kedua kakinya.

Sang katak merasa sangat girang. Ia segera terjun kedalam kolam, tidak sabar ingin segera menunjukkan kehebatannya berdiri diatas dua kaki kepada katak-katak yang lain. Dengan bangga ia menunjukkan kehebatannya, dan menda-patkan respon yang luar biasa dari katak yang lain.

Tetapi celakanya, pada saat yang sama tiba-tiba datang serangan dari seekor ular yang sedari tadi sudah bersiap menerkam sang katak. Sang katak berusaha kabur. Ia berlari dengan kedua kakinya, karena itu ia tidak dapat berlari kencang. Hampir saja ia dimangsa ular, bila tidak ditolong seorang penjaga taman.

Setelah kejadian itu ia baru mengerti bahwa ia telah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengagumi kemampuan manusia. Seharusnya waktu yang sangat berharga itu ia manfaatkan untuk mengasah kemampuannya. “Saya ingin melompat lebih jauh dan tinggi, dan menjadi katak pelompat yang paling hebat,” bisiknya dalam hati. Sejak saat itu ia sangat menghargai waktu dan potensinya, dengan terus meningkatkan kemampuan melompat serta menjalani kehidupan dengan lebih bersemangat dan percaya diri.

Pesan :

Kisah tersebut merupakan cerminan kehidupan kita, dimana sangat banyak orang yang mengagumi kelebihan orang lain, misalnya dalam hal fisik yang rupawan, prestasi yang cemerlang ataupun kemampuan lainnya. Sampai-sampai tidak sedikit diantara mereka rela meniru setiap gerak-gerik maupun penampilan orang-orang yang dikagumi. Mereka mengalami krisis identitas.

Padahal sebenarnya diri kita sendiri menyimpan kelebihan-kelebihan yang dapat menjadi kekaguman banyak orang. Mengapa kita tidak ingin membuat orang lain kagum terhadap segala kelebihan yang kita miliki? Jangan hanya mengagumi orang-orang yang telah berhasil itu, tetapi jadikan mereka sebagai inspirasi untuk mengembangkan potensi besar yang kita miliki. “Untuk memahami hati dan pemikiran seseorang, jangan melihat apa yang telah mereka capai, tapi lihat apa yang mereka inspirasikan saat ini,” kata Kahlil Gibran.

Langkah pertama untuk menjadi kekaguman banyak orang adalah mengenali diri kita sendiri, dengan segala kelebihan dan kekurangan, dengan segala prestasi maupun kesalahan yang pernah kita perbuat. Kemudian ciptakan impian yang mampu menjadi daya dorong atau memicu semangat untuk berbuat sesuatu. Jack Kinder menyebutkan, “Prestasi yang tinggi selalu adalah hasil harapan dari yang tinggi.” Jadi jangan pernah takut untuk bermimpi.

Langkah selanjutnya adalah melakukan kebiasaan-kebiasaan yang mendekatkan diri kita terhadap impian yang kita tuju. Patahkan kebiasaan-kebiasaan buruk sedikit demi sedikit. Sebaliknya, budayakan kebiasaan-kebiasaan yang membangun dan mampu mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki secara bertahap. Misalnya membiasakan diri bertindak disiplin, tepat waktu, berpikir dan bertindak positif dan lain sebagainya. Lambat laun kita akan terbiasa melakukan kegiatan yang konstruktif dan menciptakan prestasi. Karena pada dasarnya, “Tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi apapun yang kita inginkan,” kata George Elliot.

Penulis : Andrew Ho

Ketika Kita HARUS MEMILIH

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik, ia mempunyai banyak sekali emas dan kuningan, karena terlalu banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka.

Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali di bedakan, mana yang emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat, namun ada peraturan dari sang raja, yaitu apabila mereka sudah memilih dan mengambil satu dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi. Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari untuk memilih, setengah hari untuk merenungkan, dan setengah hari lagi untuk memutuskan.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka. Selamaproses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya! , “apa yang kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu disini? “, jawab orang itu “tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu “, lalu tanya prajurit itu lagi “seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya?, sedangkan waktumu sangat terbatas “, jawab orang itu lagi “tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada ditanganku begitu waktuku habis”.

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu kepadanya “hai orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari cukup? “, jawab orang kaya itu “bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah keuntunganku “.

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak oleh nya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu “mengapa engkau diam disini?, tidakkah engkau memilih emas-emas itu? atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu? “, mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja, maka prajurit itu bertanya lagi “atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain?”, orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi “tidakkah engkau mendengar pertanyaanku? “, sambil menatap prajurit, orang itu menjawab “tuan saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu, berapa kadar emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak tahu “. “lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu ” tanya prajutit itu lagi.

“Tuan emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu, mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas itu yang lebih penting ” jawabnya lugu.

Prajurit ini semakin penasaran “mengapa bisa begitu? “, “bagi saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat saya, karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk membeli emas tuan” prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya “lagi pula tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah Saya ambil “, “tidakkah engkau mengambil emas-emas yang lain dan menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu? ” tanya prajurit lagi, “saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan!, jika saya gantikan emas ini dengan yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yang murni “,

Tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata “wahai rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak seorangpun diperbolehkan menukar ataupun menyia-nyiakan hadiah itu, jika didapati hal diatas maka orang itu akan mendapat hukuman karena ia tidak menghargai raj ” kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya.

Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal “dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan, dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu, tetapi sayang sekali hanya satu orang yang datang kepadaku untuk menanyakannya “.

Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya, dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

dikutip dari :
Kumpulan Sharing dan Cerpen Judul Asli:
When We Have to Choose

Berharap melalui alkisah diatas kita dapat merefleksi diri dalam mencari pasangan hidup :

1. Bagi yang sedang mencari pasangan alias cari pacar (setengah hari untuk memilih)
Memilih memang boleh tapi manusia tidak ada yang sempurna, jangan lupa emas-emas itu milik sang raja, jadi hanya dia yang tahu menahu masalah itu, artinya setiap manusia milik Tuhan jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNya tentang pasangan Anda.

2. Bagi yang telah memperoleh pasangan tapi belum menikah (setengah hari untuk merenungkan)
Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat, ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat.

Diluar, memang kita dihadapkan dengan banyak pilihan, sama dengan rakyat yang memilih emas tadi, akan tetapi pada saat kita sudah mendapatkannya, belum tentu waktu kita melepaskannya kita mendapat yang lebih baik. Jadi jika dalam tahap ini Anda merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara objektif siapa dia (karena itu keterbukaan dan komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan), dan menyelaraskan hati Anda bersamanya, begitu Anda tahu tentang hal terjelek dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik, dengan demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah, tinggal bagaimana Anda menerimanya, Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan perubahannya atau tidak, “cinta selalu berjuang “, dan jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta Anda, justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan Anda (tidak pernah bertengkar mungkin) Anda malah harus berhati- hati, karena ini adalah hubungan yang tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda yang terpenting adalah niat baik diantara pasangan, sehingga dengan komitmen dan cinta, segala sesuatu selalu ada jalan keluarnya. Meskipun dalam tahap ini Anda masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya anda masih dapat berganti pilihan, akan tetapi pertimbangkan dengan baik hal ini.

3. Bagi yang telah menikah (setengah hari untuk memutuskan)
Dalam tahap ini, siapapun dia berarti anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya, jangan berfikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan Anda, jika ini terjadi berarti Anda egois, sama halnya dengan orang kaya diatas, dan dengan demikian Anda tidak pernah puas dengan diri pasangan Anda,maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan. Anda tidak boleh merasa menyesal dengan pilihan Anda sendiri, jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya, dan menambah kadar karat pada emasnya.

Jadi percayalah kalau Tuhan pasti akan memperhatikan Anda, dan Dia yang paling berkuasa mengubah setiap orang. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi dan bercerai lagi???, ingatlah si dia adalah hadiah, siapapun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan Anda, ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan, setelah itu Anda tidak boleh menukar atau menyia-nyiakan emas Anda, jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana hadiah terindah yang telah Tuhan berikan. Dan apapun yang terjadi dengan pasangan Anda komunikasikanlah dengan Tuhan, karena Dia yang memiliki hati setiap manusia..

Suatu Kisah Cinta Sejati

John dan Jessica telah berumah tangga selama 7 tahun …

Mereka saling mencintai, namun Jessica sejak awal menutupi semua perasaan cintanya terhadap John. Ia begitu takut apabila John mengetahui betapa ia mencintai pria itu, John lantas meninggalkannya sebagaimana kekasih-kekasihnya selama ini. Tapi tidak bagi John. Ia selalu menyatakan perasaan cintanya kepada Jessica dengan tulus dan begitu terbuka. Setiap saat ketika bersama Jessica, John selalu menunjukkan cintanya yang besar,  seolah-olah itulah saat akhir John bersama Jessica.

Jessica selalu bersikap tidak menyenangkan terhadap John. Setiap saat dia selalu mencoba menguji seberapa besar cinta John terhadapnya. Jessica selalu mencoba melakukan hal-hal yang keterlaluan dan diluar batas kepada John. Meski Jessica tahu betapa hal itu sungguh salah, namun melihat sikap John yang tetap berlaku baik padanya, membuat Jessica tetap bertahan untuk melihat seberapa besar kesungguhan cinta pria yg dinikahinya itu.

Hari pertama pernikahan mereka. Jessica bangun siang. Dia tidak sempat menyiapkan sarapan untuk John ketika John hendak berangkat kerja. Namun John tetap tersenyum dan mengatakan, “Tidak apa-apa. Nanti aku bisa sarapan di kantor.”
Saat John pulang dari kantor, Jessica tidak sengaja memasak makanan yang tidak disukai John. Meski menyadari hal itu, Jessica tetap memaksakan agar suaminya mau makan makanan itu. John tetap tersenyum dan berkata, ” Wah…sepertinya sudah saatnya aku belajar menghadapi tantangan. Masakanmu sepertinya tantangan yang hebat, sayang. Aku sudah tidak sabar untuk menyantapnya.” Jessica terkejut, tapi tidak mengatakan apa-apa.

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam saat Jessica terlelap John memanjatkan doa, “Tuhan….Di pagi pertama pernikahan kami Jessica tidak membuatkanku sarapan. Padahal aku begitu ingin bercakap-cakap di meja makan bersamanya sambil membicarakan betapa indah hari ini, di hari pertama kami menjalani kehidupan baru sebagai suami istri.. Tapi tidak apa-apa, Tuhan.. Karena sepertinya Jessica kelelahan setelah resepsi pernikahan kami tadi malam. Bantulah kekasih hatiku ini, Tuhan, agar dia boleh punya tenaga yang cukup untuk menghadapi hari baru bersamaku besok. Tuhan, Engkau tau betapa aku tidak bisa makan spaghetti karena pencernaanku yang tidak begitu baik. Tapi sepertinya Jessica sudah bekerja keras untuk masak makanan itu. Mampukan aku untuk menghargai setiap apa yang dilakukan istriku kepadaku, Tuhan..Jangan biarkan aku menyakiti perasaannya meski itu tidak mengenakkan bagiku..”

Tahun kedua pernikahan mereka. John membangunkan Jessica pagi-pagi untuk berdoa bersama. Namun Jessica menolak dan lebih memilih melanjutkan tidurnya. John tersenyum dan akhirnya berdoa seorang diri.

Sore hari sepulang kantor, John mengajak Jessica berjalan-jalan ke taman. Meski terpaksa, Jessica akhirnya mau juga ke tempat dimana dulu perasaannya begitu berbunga-bunga saat bersama John. Tetapi Jessica menolak rangkulan John, dan berkata, “Jangan, John..Aku malu..”..John tersenyum dan berkata, “Ya, aku mengerti..” Jessica melihat kekecewaan dimata John, namun tidak melakukan apapun untuk menghilangkan kekecewaan itu.

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya..” Tuhan..Ampuni aku yang tidak bisa membawa istriku untuk lebih dekat padaMU pagi hari ini..Mungkin tidurnya kurang karena pikirannya yang sedang berat..Tapi aku yakin, Tuhan besok Jessica mau bersama-sama denganku bercakap-cakap kepadaMu..Tuhan, Engkau juga tahu kesedihanku saat Jessica meolak kurangkul ketika ke taman hari ini. Tapi tidak apa-apa Dia sedang datang bulan, mungkin karena itu perasaannya juga jadi lebih sensitive, Mampukan aku untuk melihat suasana hati istriku, Tuhan.”

Tahun ketiga pernikahan mereka. Mereka kini mempunyai seorang putera bernama Mark. Jessica menjadi tidak pernah lagi meneruskan kebiasaannya membaca bersama John sebelum tidur. Jessica semakin sering menolak ciuman John..

Jessica memarahi John habis-habisan sore itu ketika John lupa mencuci tangan saat akan menggendong Mark ketika John pulang kerja..Jessica tahu betapa hal itu membuat John terpukul..Namun idealismenya terhadap mendidik Mark membuat Jessica mengabaikan perasaan John..Dan John tetap tersenyum..

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya..“Tuhan, Engkau tahu betapa sedih hatiku saat ini..Semenjak kelahiran Mark, aku kehilangan begitu banyak waktu bersama Jessica..Aku merindukan saat-saat kami membaca bersama sebelum tidur dan menciuminya sebelum ia tertidur..Tapi tidak apa-apa..Dia begitu capek mengurusi Mark seharian saat aku bekerja di kantor..Hanya saja, biarkanlah dia tetap terus tertidur dalam pelukanku, Tuhan….Karena aku begitu mencintainya. Sore tadi Jessica memarahiku karena aku lupa mencuci tangan saat menggendong Mark, Tuhan..Aku begitu kangen pada anakku sehingga teledor melakukan sebagaimana yg diminta istriku..Engkau tahu betapa aku terluka akan kata-kata Jessica, Tuhan..Tapi tidak apa-apa..Jessica mungkin hanya kuatir terhadap kesehatan anak kami Mark apabila aku langsung menggendongnya. Kesehatan Mark lebih penting daripada harga  diriku.”

Tahun keempat pernikahan mereka.. Jessica tidak ingat memasak makanan kesukaan John di hari ulang tahunnya..Jessica terlalu sibuk belanja sehingga lupa bahwa John selalu minta dibuatkan Blackforest dengan taburan coklat dan ceri diatasnya setiap ulang tahunnya tiba..

Jessica juga lupa menyetrika kemeja John yang menyebabkan John terlambatke kantor pagi itu karena John terpaksa menyetrika sendiri kemejanya..Jessica tau kesalahannya,  namun tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu hal yang penting.

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya..“Tuhan, Untuk kali pertama Jessica lupa membuatkan Blackforest kesukaanku di hari ulang tahunku ini..Padahal aku sangat menyukai kue buatannya itu. Menikmati kue Blackforest buatannya membuatku bersyukur mempunyai istri yang pandai memasak sepertinya, dan merasakan cintanya padaku.. Namun tahun ini aku tidak mendapatinya.  Tapi tidak apa-apa..mungkin lebih banyak hal-hal lain yang jauh lebih penting daripada sekedar Blackforest itu. Paling tidak, aku masih mendapatkan senyuman dan ciuman darinya hari ini. Ampuni aku, Tuhan apabila tadi pagi aku lupa tersenyum kepada Jessica..Aku terlalu sibuk menyetrika bajuku dan memikirkan pekerjaanku di kantor..Jessica sepertinya lupa untuk melakukan hal itu, meski aku sudah meminta tolong padanya tadi malam. Jangan biarkan aku melampiaskan emosiku karena dampratan atasanku akibat keterlambatanku hari ini kepada Jessica,  Tuhan.. Jessica mungkin keliru menyetrika kemeja mana yang seharusnya kupakai hari ini.. Lagipula, sepatuku begitu mengkilap..Aku yakin Jessica sudah berusaha keras agar aku kelihatan menarik saat presentasiku tadi..Terima kasih untuk kebaikan istriku, Tuhan.”

Tahun kelima pernikahan mereka. Jessica menampar dan menyalahkan John karena Mark sakit sepulang mereka berenang. John terlalu asyik bermain-main dengan Mark sehingga tidak menyadari betapa Mark sangat sensitive terhadap dinginnya air kolam renang, yang mengakibatkan Mark terpaksa dirawat dirumah sakit.

Jessica mengancam akan meninggalkan John apabila terjadi apa-apa dengan Mark. Jessica melihat genangan air mata di mata John, namun kekerasan hatinya lebih menguasainya ketimbang perasaan John.

Tetapi Malaikat tahu betapa saat itu John lantas menuju ke Kapel rumah sakit dan memanjatkan doanya sambil menangis..” Tuhan..Tadi Jessica menamparku karena kelalaianku menjaga Mark sehingga dia sakit.. Belum pernah Jessica bersikap dan berkata sekasar itu padaku, Tuhan..Tapi tidak apa-apa..Jessica benar-benar kuatir terhadap anak kami sehingga ia bersikap demikian..Tapi Tuhan, aku begitu terluka saat ia mengatakan akan meninggalkanku. Engkau tahu betapa ia adalah belahan jiwaku. Jangan biarkan hal itu terjadi, Tuhan..Mungkin dia begitu dikuasai kekuatiran sehingga melampiaskannya padaku..Tidak apa-apa, Tuhan..Tidak apa-apa. Asal dia mendapat ketenangan, aku akan merasa bersyukur sekali.. Dan sembuhkanlah putera kami, Mark agar dia boleh kembali dapat ceria dan bermain-main bersama kami lagi, Tuhan..”

Tahun keenam pernikahan mereka.. Jessica semakin menjaga jarak dengan John setelah kehadiran Rebecca, puteri mereka..Jessica tidak pernah lagi menemani John makan malam karena menjaga puteri mereka yang baru berusia 5 bulan..

Jessica juga menjual kalung berlian pemberian John dan menggantinya dengan perhiasan lain yang lebih baru. Ketika John mengetahui hal itu, Jessica tau John menahan amarahnya, namun Jessica berdalih, “John, itu hanya kalung berlian biasa. Lagipula, aku bukan menjualnya, melainkan menukarnya dengan perhiasan yang lebih baru..”

Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya..“Tuhan, Aku begitu kesepian melewatkan makan malam sendirian tanpa Jessica bersamaku.. Aku begitu ingin terus bercerita dan tertawa bersamanya di meja makan..Engkau tau, itulah penghiburanku untuk melepas kepenatanku setelah seharian bekerja di kantor..Tapi tidak apa-apa..Rebecca tentu lebih membutuhkan perhatiannya daripadaku.. Lagipula, Mark kadang-kadang mau menemaniku.. Hanya saja, jangan biarkan aku memendam sakit hati kepada Jessica karena menjual kalung pemberianku. Engkau tau begitu lama aku menabung dan bekerja ekstra demi menghadiahinya kalung itu, hanya untuk membuktikan terima kasihku padanya atas kesetiaan dan pengabdiannya sebagai istriku dan ibu dari anak-anakku. Ampuni aku apabila tadi aku sempat berpikir untuk marah padanya..”

Tahun ketujuh pernikahan mereka.. Jessica sama sekali tidak mengindahkan kebiasaannya membelai kepala John dan mencium kening suaminya sebelum John berangkat kantor. Padahal Jessica tau, selama ini apabila dia lupa melakukannya, John selalu kembali kerumah siang hari demi mendapatkan belaian dan ciuman Jessica untuknya. Karena John tidak akan pernah tenang bekerja apabila hal itu belum dilakukan Jessica padanya..Jessica tidak mengucapkan I LOVE YOU untuk kali pertama dalam 7 tahun pernikahan mereka..

Dan di tahun ketujuh itu pula, John mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke kantor.. Ia mengalami pendarahan yang hebat, yang membuatnya terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit..

Jessica begitu terguncang dan terpukul.. Ia begitu takut kehilangan John, suami yang dicintainya. Yang selalu ada kapan saja dia butuhkan. Yang selalu dengan tersenyum menampung semua emosi dan kemarahannya.  Yang tak pernah berhenti mengatakan betapa John mencintainya. Tak sedikitpun Jessica beranjak dari sisi tempat tidur John. Tangannya menggenggam erat jemari suaminya yang terbaring lemah tak sadarkan diri. Bibirnya terus mengucapkan I LOVE YOU, karena ia ingat kalau ia belum mengatakan kalimat itu hari ini.

Karena begitu sedih dan lelah menunggui John, Jessica tertidur. Dalam tidurnya, malaikat yang selama ini mendengar doa-doa John pada Tuhan membawa Jessica melihat setiap malam yg John lewatkan untuk mendoakan Jessica. Ia menangis sedih melihat ketulusan dan rasa cinta yg besar dari John padanya. Tak sedikitpun John menyalahkannya atas semua sikapnya yang tidak mempedulikan perasaan dan harga diri John selama ini. Alih-alih demikian, John malahan menyalahkan dirinya sendiri. Jessica menangis menahan perasaannya. Dan untuk kali pertama dalam hidupnya, Jessica berdoa, “Tuhan, ampuni aku yang selama ini menyia-nyiakan rasa cinta suamiku terhadapku.  Ampuni aku yang tidak memahami perasaan dan harga dirinya selama ini. Beri aku kesempatan untuk menunjukkan cintaku pada suamiku, Tuhan… Beri aku kesempatan untuk meminta maaf dan melayaninya sebagai suami yang kucintai..”

Dan ketika Jessica terbangun, Ia melihat pancaran kasih suaminya menatapnya..” Kamu keliatan begitu lelah, sayang.. Maafkan aku yang tidak berhati-hati menyetir sehingga keadaannya mesti jadi begini dan membuatmu kuatir. Aku tidak konsentrasi saat menyetir karena memikirkan bahwa kau lupa mengatakan I LOVE YOU padaku..” Belum selesai John berbicara, Jessica lantas menangis keras dan menghambur ke pelukan suaminya..

“Maafkan aku, John..Maafkan aku..I LOVE YOU..I really Love you..Kaulah matahariku, John..Aku tidak bisa bertahan tanpamu..Aku berjanji tidak akan pernah lupa lagi mengatakan betapa aku mencintaimu. Aku berjanji tidak akan pernah mengabaikan perasaan dan harga dirimu lagi. I LOVE YOU, John..I LOVE YOU.”

Coba renungkan!
Berapa banyak diantara kita yg menjadi seperti Jessica? Yang mengabaikan perasaan kekasih hati kita demi kepentingan dan harga diri kita sendiri? Jangan sampai terjadi sesuatu yang berat untuk kita lalui demi menyadari betapa berharganya orang-orang yang mengasihi  kita..

Lebih dari itu, cinta yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa seperti John, yang mengabaikan kepentingan dirinya dan perasaannya demi menjaga dan menunjukkan cintanya kepada pasangannya. Yang menjadikan pasangan hidup kita sebagai subjek untuk dikasihi dan dilayani, bukan sebaliknya..

Adakah Orang Yang Akan Mendoakan Kita?

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, “Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!

“Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang … ” kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, “Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit”.

Dengan lembut si Malaikat berkata, “Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu” .

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka”.

Kata Malaikat, “Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu”

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 dini hari, ” Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, Aku tahu dia selingkuh, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya,

Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah.

Hamba masih membutuhkan Suami, Hamba belum mampu membesarkan mereka seorang diri.”

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat”.

Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya, “Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?”

Jawab si Malaikat, ” Ada beberapa yang berdoa buatmu. Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah”. Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,”Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00?.

Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. “Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. “

“Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. “

Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Sukses Berawal Dari Hal Yang Sederhana

Suatu hari, seorang pangeran yang baru saja menjadi raja sedang bingung. Sebelum wafat, ayahnya meninggalkan surat wasiat yang ditujukan pada dirinya dan dua adik perempuannya.

Isi dari wasiat itu adalah bahwa dirinya ditunjuk menjadi raja berikutnya untuk menggantikan posisi ayahnya yang sudah wafat. Namun, wasiat yang berikutnya sungguh sulit untuk dilaksanakan.

Wasiat tersebut berisi pembagian 7 ekor kuda istimewa milik ayahnya yang sangat mahal harganya kepada tiga orang anaknya dengan perincian sebagai berikut. Setengah dari jumlah kuda diberikan pada anak pertama, seperempat dari jumlah kuda diberikan pada anak kedua, dan seperdelapan dari jumlah kuda diwariskan pada anak bungsu.

Sang raja (eks. pangeran) bingung bukan main, karena jika kuda diwariskan sesuai wasiat sang ayah, maka kuda-kuda itu harus dipotong-potong. Jika begitu, maka kuda itu tidak akan ada manfaatnya karena pasti mati.

Untuk itu raja muda tersebut meminta para penasihat terbaiknya berkumpul di ruang istana untuk memberikan solusi. Barangsiapa yang bisa memberikan ide yang sangat memuaskankan, maka ia akan mendapat uang emas dalam jumlah besar.

Orang pertama memberi ide, “Raja yang terhormat. Sebaiknya ikuti saja saran ayah raja sesuai wasiat. Siapa tahu memang begitu keinginannya.”

Orang kedua memberi ide lainnya, “Raja yang mulia. Menurut saya, cara yang efektif adalah jual saja kuda-kuda itu dan uangnya baru dibagi sesuai wasiat.”

Orang selanjutnya angkat bicara, “Saya mengusulkan agar raja lebih baik menyewa seorang filsuf atau orang yang pintar agar menyumbangkan idenya.”

Ketiga usul tersebut tidak begitu memuaskan sang raja. Tiba-tiba seorang pelayan yang berdiri di sampingnya dan menawarkan usul yang mudah. Hal ini tentu mengundang cemoohan dari para penasihat. Namun, raja bersikap bijaksana dan bersedia memberi kesempatan.

Ia berkata, “Begini saja, terlebih dahulu saya harus meminjam seekor kuda.” Permintaannya pun dikabulkan.

Kemudian ia melanjutkan, “Jumlah kuda raja ada 7 ekor dan ditambah 1 ekor lagi sehingga menjadi 8 ekor. Sesuai wasiat, maka anak pertama akan mendapatkan setengahnya. Jadi setengah dari delapan adalah 4 ekor. Anak kedua mendapatkan jatah seperempatnya. Jadi seperempat dari delapan adalah 2 ekor. Anak terakhir mendapat jatah seperdelapan, yaitu 1 ekor. Jika seluruhnya dijumlah, maka 4 ekor ditambah 2 ekor dan 1 ekor menjadi 7 ekor, persis seperti jumlah kuda raja. Terakhir, masih tersisa 1 ekor kuda pinjaman tadi, sehingga saya kembalikan pada pemiliknya.”

Sang raja sangat puas dan kagum dengan ide pelayannya. “Sungguh tak terduga ternyata kamu dapat memikirkan ide mudah seperti ini.” Akhirnya pelayan tadi berhak memperoleh hadiah uang emas yang banyak.

Pesan pada pembaca:
Mungkin banyak dari Anda yang berpikir bahwa untuk sukses, harus melakukan hal-hal yang rumit, melakukan hal-hal yang besar atau menggunakan teknik-teknik canggih.

Sebenarnya sukses adalah kumpulan dari tindakan yang sederhana secara konsisten. Tindakan itu tentunya tindakan yang membawa Anda ke arah sukses. Tindakan yang besar berasal dari kumpulan tindakan kecil, dan tindakan kecil berasal dari tindakan yang lebih kecil lagi. Jadi, jangan berpikir bahwa sukses membutuhkan tindakan raksasa.

Contoh, komputer canggih seperti sekarang ini ternyata hanya terdiri dari angka 0 dan 1 (angka biner). Kumpulan angka-angka inilah yang memprogram komputer untuk berfungsi. Rumus-rumus matematika yang paling rumit sekalipun berasal dari kumpulan perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan. Perkalian pun ternyata berasal dari penjumlahan berulang. 3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15. jadi, semua yang terlihat rumit sebenarnya adalah kumpulan dari hal-hal yang sederhana. Hal besar tidak akan pernah ada jika tidak ada hal kecil.

Orang yang sukses adalah orang yang melakukan tindakan kecil namun konsisten. Perjalanan ribuan mil berhasil ditempuh bukan karena langkah raksasa, melainkan usaha untuk berjalan selangkah demi selangkah sampai ke tujuan.
 

© Copyright Bersemangat Setiap Hari . All Rights Reserved.

Designed by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine

Blogger Template created by Deluxe Templates